jpnn.com - Penderita gastroesophageal reflux disease (GERD) tentu ingin kondisinya tidak sering kambuh. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengurangi frekuensi kekambuhannya. Mulai dari menghindari makanan pedas hingga tidak langsung berbaring setelah makan. Meski begitu, ada pula yang mengatakan bahwa sarapan rutin juga bisa mencegah GERD.
Pola makan untuk GERD
BACA JUGA: 3 Pola Sarapan Bagi Penderita Diabetes yang Salah
Menurut ahli gizi dr. Melyarna Putri, MPH, dari KlikDokter, sebenarnya mencegah kambuhnya GERD tidak hanya berfokus pada sarapan. Namun, pola makan 6 kali lah yang bisa mencegah permasalahan asam lambung tersebut.
“Jadi, yang bisa mencegah timbulnya masalah asam lambung itu adalah pola makan 6 kali. Tiga kali makan besar dengan porsi yang tidak terlalu banyak dan tiga kali makan kecil atau camilan di antara waktu makan besar tersebut,” kata dr. Melyarna.
BACA JUGA: Mau Berat Badan Turun? Jangan Salah Pilih Menu Sarapan
Waktu makan yang terbilang banyak tersebut bertujuan memberikan “pekerjaan” rutin kepada asam lambung. “Karena kalau asam lambung dibiarkan menganggur lama, ia justru memakan protein-protein yang ada di dinding lambungnya sendiri. Itulah yang yang akhirnya membuat nyeri dan lain sebagainya,” tambah dr. Melyarna.
Meski frekuensi makan bertambah, bukan berarti hal itu bisa membuat tubuh Anda menggemuk. Sebab, porsi makan per sesi tidaklah banyak.
BACA JUGA: Benarkah Makan Perlahan Bantu Turunkan Berat Badan?
Untuk makan kecil atau camilan, sebisa mungkin konsumsilah buah potong, bukan jus. Sebab, buah segar yang dipotong lalu langsung dimakan lebih menyehatkan ketimbang buah yang dihancurkan (dibikin jus).
“Jus yang ada di pasaran biasanya sudah diberikan tambahan air, pemanis buatan, dan susu kental manis. Jadi, manfaatnya sudah berkurang,” kata dr. Melyarna. Kalaupun tidak ada buah, pilihlah kudapan yang tidak terlalu berminyak seperti gorengan agar pencernaan Anda tidak terganggu.
Sementara itu, dilansir Dr.Gourmet.com, benar adanya bahwa sarapan bisa mengurangi kambuhnya masalah asam lambung. Itu karena malam hingga pagi, perut sudah terlalu lama kosong sehingga memberikan sedikit “isian” yang menyehatkan bisa mencegah asam lambung bergejolak di tengah hari. Tapi ingat, ya, penderita GERD disarankan untuk menyantap sarapan secukupnya saja.
Di sisi lain, dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter mengatakan bahwa penderita GERD harus cermat dalam memilih karbohidrat saat sarapan. “Hindari memenuhi piring Anda dengan makanan yang terlalu tinggi karbohidrat, misalnya roti putih, nasi putih, atau donat. Sarapan sehat seharusnya mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat.” Ia juga menyarankan untuk menjauhi makanan pedas dan asam.
Penggunaan obat untuk terapi lambung
Dikutip dari WebMD, banyak obat untuk terapi lambung yang disarankan untuk diminum sebelum makan atau lebih tepatnya sebelum sarapan. Namun, masih banyak orang tidak mengindahkan anjuran tersebut dan asal saja dalam mengonsumsinya (malah sesudah makan). Padahal, obat lambung (bukan jenis antasida) akan bekerja lebih efektif jika dikonsumsi 30 menit atau lebih sebelum makan.
Oleh sebab itu, perhatikan betul anjuran dokter saat menerima obat untuk terapi lambung. Jika Anda minum di waktu yang salah, pengobatan hanya akan berjalan sia-sia karena obat tidak bisa bekerja dengan maksimal.
Setelah Anda mengonsumsi obat lambung, pastikan isi perut Anda dengan makanan sehat yang tidak memicu timbulnya permasalahan asam lambung. Sekaligus, makanlah yang sering tetapi dalam jumlah kecil. Dan itu berarti, Anda tidak boleh melewatkan waktu sarapan agar gejala GERD tidak kambuh kembali.(RS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sarapan Bisa Bakar Kalori Lebih Banyak Saat Olahraga?
Redaktur & Reporter : Yessy