RUU Inhakam Target Buka Lapangan Kerja

Kamis, 01 Maret 2012 – 13:41 WIB

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Al Muzzammil Yusuf berharap RUU Industri pertahanan dan keamanan (RUU Inhankam) menjadi solusi kemandirian alat utama sistem senjata (Alutsista) nasional hingga Indonesia tidak menjadi negara konsumen Alutsista abadi.

Selain itu RUU ini juga diharapkan dapat mendorong pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri dan membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

“Dalam pandangan kami, RUU ini bukan untuk kepentingan pengadaan Alutsista TNI semata, tapi juga untuk kepentingan masyarakat. Kami akan mengarahkan agar RUU ini bisa membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat karena diserap oleh industri pertahanan,” kata Muzzammil di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (29/2).

Dalam RUU ini, lanjut Muzzammil, diatur bahwa pemerintah ikut terlibat dalam menjaga keberlangsungan industri pertahanan dengan memberikan modal sekaligus sebagai klien utama industri pertahanan. Pemerintah, dalam hal ini Kemenhan dan TNI sebagai penentu kebijakan dan pengguna Alutsista didorong untuk memprioritaskan pengadaan Alutsista dari industri pertahanan dalam negeri.

“Kemenhan dan TNI harus berkomitmen untuk memprioritaskan produk Alutsista dalam negeri. Jika ini konsisten dilakukan, maka anggaran Minimum Essential Force (MEF) 2010-2014 yang mencapai 100 Triliun tidak lari ke luar negeri. Bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Untuk itu, perlu blue print tentang jangka panjang pembangunan industri pertahanan dalam negeri yang berdampak langsung kepada kepentingan masyarakat.

“Jangan biarkan APBN kita hanya untuk kepentingan konsumtif. Anggaran Alutsista ini dapat bernilai produktif jika diinvestasikan kepada industri pertahanan dalam negeri. Namun kualitas dan kecanggihan teknologi tetap harus diperhatikan,” imbuhnya.

Selain itu, Wakil Ketua Fraksi PKS ini berharap SDM terbaik bangsa Indonesia bisa diberdayakan dalam industri pertahanan ini guna mencegah SDM terbaik tidak kabur ke luar negeri.

"China, Korea Selatan, dan Turki contoh negara yang sukses mengembangkan industri pertahanan dalam negeri dengan mengoptimalkan SDM terbaiknya karena ketiga negara itu secara mandiri menggunakan Alutsista dalam negerinya untuk keperluan militer mereka, bahkan sudah mulai ekspor. SDMnya dari mereka sendiri. Ini tentu kebanggaan tersendiri bagi mereka,” ujar Muzzammil. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Timses Irwandi Dibakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler