jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Senior Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamudin Daeng menyesalkan keputusan Gita Wirjawan mundur dari jabatan menteri perdagangan, hanya karena ingin fokus mengikuti konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat. Terlebih lagi, Salamudin menyebut tak ada prestasi yang bisa ditunjukkan Gita sebagai menteri perdagangan.
Bahkan, salah satu catatan buruk yang ditorehkan Gita adalah munculnya naskah Rancangan Undang-Undang (RUU) Perdagangan. "Ini adalah prestasi buruk kesekian kalinya dari menteri Gita Wirjawan," ujar Salamudin di kantor IGJ, Tebet, Jakarta, Selasa (4/2).
BACA JUGA: Merpati Di-Deadline 21 Hari
Menurutnya, RUU Perdagangan semakin menambah ketergantungan ekonomi Indonesia pada pihak asing. "Publik tidak boleh menilai Gita berprestasi, karena pada akhirnya justru membebani kita," kata Salamudin.
Pembahasan RUU Perdagangan ini telah dimulai sejak Oktober 2013 dan akan disahkan dalam rapat paripurna DPR pada 7 Februari 2014. Saat ini, RUU itu sedang dalam proses sinkronisasi dan harmonisasi.
BACA JUGA: Ini Mekanisme Refund Tiket Pesawat Merpati
Selain itu, Salamudin juga menuding Gita merupakan aktor utama yang menyebabkan keterpurukan ekonomi Indonesia karena telah menandantangani dua perjanjian merugikan di WTO dan APEC.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Tak Digaji, Pegawai Merpati Tetap Diminta Kerja
BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Perdagangan Dinilai Hanya Lindungi Pasar Modern
Redaktur : Tim Redaksi