Saat Berpasangan dengan Eko Cahyono, Ahok Kalah Tipis

Kamis, 20 April 2017 – 05:38 WIB
Ahok saat akan menggunakan hak suaranya di TPS 54, Kompleks Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/4). Foto: Adrian Gilang/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah dua kali kalah dalam pertarungan pemilihan gubernur. Pada Pilgub Bangka Belitung 2007, Ahok yang berpasangan dengan dengan Eko Cahyono, dikalahkan pasangan Eko Maulana Ali-Syamsuddin Basari.

Kini, berdasar hitung cepat sejumlah lembaga survei, Ahok yang berpasangan dengan Djarot di Pilgub DKI Jakarta, harus mengakui kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

BACA JUGA: Tinggal 6 Bulan Lagi, Ini PR yang Dikebut Ahok-Djarot

Pada Pilgub Babel 2007, Ahok saat itu berpasangan dengan Eko Cahyono didukung 16 partai-partai kecil dan hanya mampu meraih peringkat kedua dengan perolehan suara 32,42%.

Sementara, Eko Maulana Ali-Syamsudin Basari yang didukung koalisi PBB, PKS, PAN dan PD, meraih 35,42 persen.

BACA JUGA: MUI Dorong Kubu Anies-Sandi dan Ahok-Djarot Islah

Pengalaman pahit itu kembali dialami Ahok 10 tahun kemudian tepatnya tahun 2017 ini. Bahkan kekalahan Ahok-Djarot tampak lebih pahit ketimbang saat Pilgub Babel.

Saat Pilgub Babel selisih suara hanya sekitar 3% saja. Sementara di Pilgub DKI ini kekalahan Ahok berdasarkan hasil perhitungan cepat dari banyak lembaga survey, mencapai lebih dari 10%.

BACA JUGA: Anies: Darah Kita Sama, Indonesia!

"Pendukung kami pasti sedih, kecewa, enggak apa-apa," ujar Ahok di Pullman Hotel, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/4), kemarin.

Menurut Ahok, kekuasaan hanyalah titipan Tuhan semata. "Percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih dan Tuhan pula yang ambil," tegasnya.

Oleh sebab itu, dia berani mengatakan bahwa tanpa seizin Yang Maha Kuasa, siapa pun tak bisa menjabat sebagai gubernur. "Jangan sedih, Tuhan selalu tahu yang terbaik," imbuhnya.

Sebelumnya, Ahok telah mengucapkan selamat kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang unggul cukup jauh usai penghitungan cepat.

"Selamat untuk Anies-Sandi dan timses pendukung. Kita semua sama, ingin Jakarta baik karena Jakarta rumah kita bersama," kata Ahok.

Setelah ini, dia berharap agar masyarakat segera melupakan semua konflik yang terjadi selama kampanye Pilkada.

Jika hasil quick count tidak meleset, mantan Bupati Belitung Timur itu berjanji akan bekerja sebaik mungkin, menuntaskan periode kepemimpinannya hingga Oktober 2017.

Dia mengakui, semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya saat ini tak akan selesai sampai masa jabatan berakhir.

Itulah kenapa, dia berharap agar Anies-Sandi dapat meneruskan apa yang menjadi program kerjanya selama mengemban tugas sebagai gubernur. (boy/red/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenangan Anies-Sandi Bukan Karena Intimidasi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler