Saat Clinton Bicara, Trump Menyela dan Bilang...Perempuan Jahat!

Jumat, 21 Oktober 2016 – 08:02 WIB
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - LAS VEGAS -  Sama seperti sebelumnya, debat ketiga calon Presiden AS yang berlangsung di Las Vegas Rabu (19/10) waktu setempat atau Kamis (20/10) pagi WIB berlangsung panas. 

Kedua kandidat yakni Hillary Clinton dan Donald Trump tidak bersalaman. Baik saat memulai debat maupun saat mengakhirinya. 

BACA JUGA: Keluarga Korban Tolak Uang Darah, Pangeran Saudi Dieksekusi

Sebelum debat berlangsung, Trump sudah menjadi sorotan. Jika dalam debat kedua dulu dia membawa perempuan-perempuan yang mengaku pernah dilecehkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton, dalam debat ketiga kali ini Trump juga membawa tamu khusus. 

Dia membawa Malik Obama yang merupakan saudara seayah beda ibu dari Presiden AS Barack Obama. Malik merupakan salah satu pendukung Trump. Tidak diketahui dengan pasti alasan Trump membawa serta Malik.

BACA JUGA: Nama Hot Dog Harus Diganti, Alasannya...Tidak Islami

Sejak awal debat, moderator Chris Wallace sudah memperingatkan agar para penonton tidak membuat gaduh. Selama lima belas menit pertama, debat berlangsung mulus. Baik Clinton maupun Trump tidak saling menyela. Namun setelahnya, keduanya saling sahut-sahutan seperti pada debat sebelumnya. Hal tersebut sempat mebuat Wallace keteteran. 

Kedua kandidat membahas tentang kepemilikan senjata api, kebijakan tentang aborsi, imigrasi hingga hubungan dengan Rusia serta perang Irak. Tak lupa, skandal pelecehan terhadap perempuan yang dilakukan oleh Trump tetap menjadi pembahasan.

BACA JUGA: Dua Pria Berbaju Oranye Berlutut, Dor! Dua Anak-anak Mengeksekusi dari Belakang

Clinton menyatakan jika dia tidak ingin mengambil senjata milik penduduk. Tapi akan memperketat aturan kepemilikan senjata. Namun di lain pihak, Trump berpendapat jika pengetatan kepemilikan senjata tidak bakal berdampak signifikan. 

Terkait isu aborsi di usia kandungan yang sudah tua, kedua belah pihak juga saling bertentangan. Trump tidak mendukung aborsi sedangkan Clinton menyatakan bahwa dia mendukung dan seharusnya itu dilegalkan. Karena bagi perempuan, memilih aborsi di minggu-minggu terakhir juga merupakan pilihan sulit. 

Perdebatan mulai memanas saat membahas isu tentang imigrasi. Sejak awal Trump memang menolak masuknya para imigran. Rencananya untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko tetap dipaparkan. Trump menyebut para imigran tersebut sebagai bad hombre dan harus segera ditendang keluar. Hombre dalam bahasa Spanyol berarti laki-laki. Bad hombre tersebut menjadi trending topik dan meme pasca debat. Gara-gara pengucapan Trump yang buruk, banyak yang memplesetkannya menjadi ombre dan hambre yang berarti kelaparan.

Trump juga tidak mendukung kebijakan untuk menerima pengungsi Syria. Menurutnya, menerima para pengungsi Syria bakal memberikan efek buruk bagi AS dalam beberapa tahun kedepan. Namun Clinton berdalih bahwa dia tidak akan membiarkan orang masuk ke AS tanpa pemeriksaan yang jalas. Dia tidak akan membiarkan Paman Sam dalam bahaya. 

Terkait isu hubungan dengan Rusia, Clinton menuding jika Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung Trump. Namun suami dari Melania tersebut menampik kenal dengan Putin. Clinton mengungkapkan jika intelejen AS melaporkan jika Rusia melakukan serangan cyber pada partai Demokrat. 

''Mereka (Rusia) meretas website Amerika, akun pribadi penduduk dan institusi Amerika. Kemudian mereka memberikan informasi tersebut pada Wikileaks dengan tujuan untuk diunggah di internet,'' tuding Clinton. 

Selama beberapa pekan terakhir Clinton cukup terpukul dengan email-email yang diunggah oleh Wikileaks. Mereka meretasnya dari email milik juru kampanyenya yaitu John Podesta. 

Trump sendiri berpendapat jika dia bisa melakukan negosiasi agar hubungan AS dan membuat hubungan kedua negara lebih baik. Dia akan melakukan hal tersebut lebih baik dibandingkan jika Clinton yang melakukannya. ''Putin, dari apa yang saya lihat, tidak memiliki rasa hormat pada orang ini (Clinton),'' tegas Trump. 

Clinton langsung membalas tajam jika Putin lebih suka memiliki boneka sebagai presiden AS. Trump tentu saja tidak terima dibilang sebagai boneka Rusia. ''Bukan boneka. Kamu yang boneka,'' timpal Trump.

Perdebatan kian sengit saat Chris Wallace menanyakan terkait isu pelecehan perempuan yang dilakukan oleh Trump. Trump mengklaim jika semua itu adalah tudingan palsu. Dia adalah korban dari media-media yang tidak jujur dan korup. Berita-berita tersebut malah kian dipanas-panasi oleh tim Clinton. Dia bahkan menuding Clinton lah yang meminta para perempuan tersebut berbicara buruk tentangnya. Trump bahkan mengaku tidak meminta maaf pada istrinya karena merasa tidak bersalah. 

''Tidak ada yang lebih menghormati perempuan dibandingkan saya,'' tegas Trump. Pernyataannya tersebut langsung disambut riuh oleh para penonton yang hadir. 

Clinton membalas dengan mengutip pernyataan-pernyataan Trump terhadap para perempuan. Termasuk di antaranya ketika dia pernah mengomentari seorang perempuan yang dia anggap tidak menarik. "Donald berpikir dia bisa lebih berkuasa dengan merendahkan perempuan,'' balas Clinton.

Trump tidak hanya menuding Clinton sebagai dalang di balik isu pelecehan seksual yang melandanya. Menurutnya, dukungan AS terhadap serangan di Mosul, Iraq juga memiliki tujuan khusus. Yaitu untuk membantu kampanye Clinton agar dia tampak bagus. 

''Kita tidak mendapatkan apa-apa dengan memulihkan kendali pemerintah Irak atas Mosul. Iran akan mengambil alih Iraq,'' ujar Trump.

Jelang akhir debat, Clinton menjelaskan bahwa dia ingin melindungi keamanan sosial dengan menaikkan pajak pendapatan pada orang-orang kaya. Dia menyindir bahwa Trump mungkin mencari cara untuk tidak membayar pajak. Trump tidak melaporkan pajak penghasilannya. Beberapa waktu lalu media menuding dia mencari celah untuk tidak membayar pajak penghasilan dengan menyatakan bahwa dia mengalami kerugian besar. 

Saat Clinton bicara, Trump mendekat ke pengeras suaranya dan bilang ''Perempuan jahat,'' ucapnya. Kata-kata Trump tersebut juga menjadi trending topik dan dibuat berbagai meme. 

Pasca debat, Clinton tampak rileks. Dia menyalami moderator dan langsung berjalan ke arah para pendukungnya sambil tertawa. Di lain pihak, Trump justru tampak sibuk sendiri membereskan kertas-kertas di podiumnya dan memasukkannya ke kantongnya. (afp/reuters/bbc/the star/sha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Trump Perang Urat Saraf dengan Punya Clinton, Cek Perbandingannya..


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler