Saat Cucu Bung Karno Diperlakukan Sama di Sekolah Partai

Kamis, 01 Februari 2018 – 18:23 WIB
Puti Guntur Soekarno (tengah) berbagi dan menerima masukan di Sekolah Partai. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, DEPOK - Cucu Presiden Pertama RI Soekarno, Puti Guntur Soekarno tak mendapat perlakuan istimewa di sekolah partai yang digelar PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok sejak 28 Januari lalu.

Puti harus melakoni semua kegiatan yang sama dengan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah partainya. "Kegiatan pendidikan calon pemimpin daerah berjalan sangat padat. Bangun pagi, ibadah, olahraga pagi, dilanjutkan pendalaman materi, hingga tengah malam. Semua sama tidak ada yang diistimewakan, harus mengikuti secara full time,” kata Kepala Sekolah Partai PDIP Komarudin Watubun, Kamis (1/2).

BACA JUGA: Pengamat Bekali Calon Kada PDIP dengan Strategi Pemenangan

Puti pun mengaku mendapat kesempatan berbagi dan menerima masukan atau ide dalam Sekolah Partai. Wanita berusia 46 tahun ini terlibat diskusi intens tentang isu-isu pemerintahan bersama calon-calon kepala/wakil kepala daerah lain. “Kami membahas ide-ide kreatif dalam memajukan daerah. Setelah ini kami semua kembali turun ke daerah masing-masing,” kata Puti.

Dia mengatakan, isu pengembangan ekonomi kreatif, pariwisata, kesehatan dan pendidikan adalah beberapa topik yang didalami para peserta. “Begitu pula pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, komitmen anti-korupsi, juga kami bahas,” kata Puti.

BACA JUGA: Mentan Harapkan Jago PDIP Bisa Wujudkan Swasembada Pangan

Tentang pendidikan, Puti menyebut PDI Perjuangan telah menegaskan komitmennya untuk pembebasan biaya pendidikan bagi rakyat menurut kemampuan keuangan daerah. “Ini tertuang dalam Dasa Prasetya butir ke-5, yang menjadi platform pemerintahan PDI Perjuangan,” katanya.

Dia yakin APBD Jawa Timur tahun 2018, yang besarnya Rp 29,024 triliun juga mampu mengemban misi tersebut. “Gus Ipul (calon Gubernur Saifullah Yusuf) dan saya telah merancang pendidikan gratis di Jawa Timur. Ini tertuang dalam visi-misi kami,” kata Puti.

BACA JUGA: Menteri PUPR Bekali Calon Kada PDIP dengan Jurus Padat Karya

Seperti diketahui, sejak 2017, kewenangan SMA/SMK di kabupaten/kota beralih pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menyusul peralihan itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur menerapkan kebijakan pendidikan berbayar untuk para siswa SMA/SMK Negeri.

Selain pendidikan, isu penanganan kemiskinan juga menjadi topik yang dibahas. Puti menyampaikan ide-ide kreatif atas isu itu, yang dibahas dengan Gus Ipul, fokus terhadap upaya-upaya pengentasan kemiskinan.

“Pemenuhan nutrisi yang baik, jaminan kesehatan bagi warga miskin melalui BPJS, serta pemenuhan kebutuhan kerja misal melalui padat karya, itu beberapa resep yang kami siapkan,” kata Puti.

 

Tentang pariwisata, dosen tamu di Universitas Kokushikan Jepang itu mengatakan, Jawa Timur sangat kaya dengan potensi wisata. Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama kabupaten/kota akan mengoptimalkan potensi-potensi lokal itu.

“Dukungan infrastruktur seperti pengembangan bandara dan kelancaran transportasi darat akan memfasilitasi pengembangan pariwisata di Jawa Timur,” pungkas Puti. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Eka Beber Resep Berinovasi di Depan Calon Kada PDIP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler