Saat Dunia Mengenang Holocaust, Pemuda Palestina Bantai 7 Yahudi di Sinagoge

Sabtu, 28 Januari 2023 – 23:57 WIB
Pria di Yerusalem mengenakan masker berlogo Bintang Daud. Foto: The Jerusalem Post/Nati Shochat

jpnn.com, YERUSALEM - Di hari ketika dunia mengenang pembantaian jutaan Yahudi oleh Nazi semasa Perang Dunia II, seorang pemuda Palestina menyerang sebuah sinagoge di pinggiran Yerusalem, menyebabkan tujuh orang tewas dan tiga lainnya luka-luka, Jumat (27/1).

Polisi mengatakan pria bersenjata itu tiba sekitar pukul 8.15 malam dan langsung melepaskan tembakan yang mengenai sejumlah orang.

BACA JUGA: Imigran Palestina Mengamuk di Kereta Api Jerman, Banyak Korban Berjatuhan

Tayangan TV menunjukkan beberapa korban tergeletak di jalan di luar sinagoga sedang dirawat oleh petugas darurat.

"Kami tiba di tempat kejadian dengan sangat cepat dan sangat mengerikan. Orang-orang yang terluka tergeletak di jalan," kata Shimon Alfasi, dari layanan ambulans Israel.

BACA JUGA: Serbu Kamp Pengungsi, Tentara Israel Bunuh 9 Warga Palestina

Pelaku akhirnya tewas di tangan polisi saat berusaha melarikan diri. Dikatakan dia telah mencoba melarikan diri dengan mobil tetapi dikejar oleh polisi dan ditembak mati.

Serangan yang digambarkan polisi sebagai insiden terorisme itu menggarisbawahi kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan setelah berbulan-bulan bentrokan di Tepi Barat yang berpuncak pada serangan di Jenin pada Kamis yang menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina.

BACA JUGA: Bela Palestina, Uni Eropa Menentang Keras Kebijakan Israel Ini

Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pria bersenjata itu adalah seorang Palestina berusia 21 tahun asal Yerusalem Timur.

Bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan sejauh ini mengindikasikan pelaku bertindak sendiri dalam melakukan serangan berdarah tersebut.

Kabar mengenai pembantaian itu memicu warga Palestina di Ramallah turun ke jalan untuk perayaan spontan yang diwarnai suara tembakan, sementara di luar Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem, di mana beberapa yang terluka dirawat, massa meneriakkan "Matilah Teroris ".

Juru bicara Hamas memuji aksi brutal tersebut dan mengklaimnya sebagai respons atas tindakan tentara Israel di Jenin sehari sebelumnya.

Pada Kamis (26/1), tentara Israel terlibat bentrokan dengan warga Palestina di kamp pengungsian di Jenin. Otoritas Palestina mengatakan sembilan warganya tewas dan 16 luka-luka dalam insiden tersebut.

Penembakan hari Jumat, yang terjadi pada Hari Peringatan Holocaust Internasional, dikecam oleh Gedung Putih dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang mendesak semua pihak menahan diri.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, pemimpin salah satu partai nasionalis garis keras dalam pemerintahan baru Netanyahu, mengunjungi lokasi serangan, di mana dia disambut dengan campuran sorakan dan kemarahan.

"Pemerintah harus menanggapi, insyaallah ini yang akan terjadi," katanya kepada massa yang menunggu.

Kekerasan selama berbulan-bulan di Tepi Barat, yang melonjak setelah serentetan serangan mematikan di Israel tahun lalu, menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik yang sudah tidak dapat diprediksi dapat lepas kendali.

Sebelum penembakan hari Jumat, setidaknya 30 warga Palestina telah tewas sepanjang tahun ini dan Otoritas Palestina, yang memiliki kekuasaan pemerintahan terbatas di Tepi Barat, mengatakan sedang menangguhkan pengaturan kerja sama keamanan dengan Israel. (reuters/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler