jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan tak bisa ditekan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-6 Projo: Deklarasi Capres Projo “Setia di Garis Rakyat”, di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (14/10).
BACA JUGA: Lihat Ekspresi Jokowi dan Menpora Dito saat Menyaksikan Kemenangan Indonesia Atas Brunei
Dalam acara itu, hadir Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Gelora Anies Matta, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Awalnya, Jokowi menyampaikan kondisi global yang saat ini mengarah pada situasi yang tak menentu. Karena itu, Jokowi menilai pentingnya pemimpin yang berani.
BACA JUGA: Bertemu Sukarelawan Jokowi di Sulawesi Utara, Kaesang Singgung Pemilu 2014 dan 2019
"Diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis yang jelas, memiliki keberanian, berani mengambil risiko, punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, jangan baru digugat di WTO saja, seorang pemimpin sudah mundur.
BACA JUGA: Dampingi Presiden Jokowi Saat Panen Raya di Indramayu, Plt Mentan Arief Bilang Begini
"Jangan ditekan, diancam saja sudah mundur. Itu yang diperlukan pemimpin ke depan," jelas dia.
Jokowi mengingatkan kembali bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi banyak kerja.
Pemimpin yang mau bekerja untuk rakyatnya, bangsanya, dan negaranya.
"Yang tidak gampang menyerah, ditekan saja takut, ditekan saja mundur, tidak, kita membutuhkan sekali lagi pemimpin yang punya nyali besar, karena tantangan yang kita hadapi makin kompleks dan ingat, ingat, pemimpin kita, presiden kita ini memiliki tanggung jawab untuk membawa kapal besar Indonesia yang penduduknya sudah 278 juta," jelas Jokowi. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bilang Ramadhan Sananta Mengubah Permainan Timnas Indonesia
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga