jpnn.com, CILEGON - Dana Graham, mahasiswi asal Amerika Serikat tertarik dan mempelajari kesenian debus. Perempuan cantik itu belajar seni bela diri khas Banten di Dewan Pengurus Daerah (DPD) Bandrong Kota Cilegon.
Dana mempelajari debus didampingi sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Ia mengaku tertarik mempelajari seni debus karena memiliki kaitan dengan studi antropologi yang dipelajarinya.
BACA JUGA: Pemain Debus Tewas Dimangsa Pisau Sendiri
Dana menilai, seni yang menonjolkan kekebalan tubuh seseorang itu memiliki daya pikat yang tinggi bagi warga Amerika. Gerakan serta aksi-aksi yang dimainkan dalam debus memiliki nilai filosofis serta daya pikat yang tinggi. “Seperti ini tidak ada di Amerika, makanya saya berusaha menelitinya,” ujar Dana, Senin (18/11).
Dana ingin mengetahui segala hal dari debus, dari proses belajar hingga tahapan-tahapan yang dilakukan sebelum memainkan setiap atraksi dari kesenian tersebut.
BACA JUGA: Ilmu Kebal Hilang, Pemain Debus Tewas
Beberapa atraksi debus sulit diterima secara logika, karena dinilai seperti melawan hukum alam. Misalnya atraksi seseorang tidak mempan disayat benda tajam, seperti golok dan paku. Kemudian, mampu menahan rasa sakit saat ditusuk benda.
Hal-hal tersebut, menurutnya, selain ekstrem juga memiliki daya pikat untuk dipelajari. “Setelah studi saya selesai, saya akan berkunjung lagi ke Banten dan akan lebih lama melakukan penelitian,” ujarnya.
Ketua DPD Bandrong Kota Cilegon Mustasyim Madyaksa mengapresiasi hal yang dilakukan oleh Dana. Menurutnya, debus dan silat sudah tercatat di UNESCO sebagai kekayaan tak benda asal Banten.
Karena itu, Mustasyim mendukung serta mempersilakan Dana menggali dalam hal-hal yang berkaitan dengan debus. “Silakan bertanya-tanya ke yang memainkan debus,” ujarnya. (bam/aas/ira)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti