Saat Rookie Belajar dari Lorenzo dan Rossi

Senin, 21 November 2016 – 10:27 WIB
Jonas Folger. Foto: crash

jpnn.com - VALENCIA - Untuk kali pertama dalam uji coba pra musim MotoGP di Valencia pertangahan pekan lalu para rookie merasakan sangarnya mesin motor kelas premier tersebut.

Jelas berbeda. Selalu ada yang terkaget-kaget dengan power motor MotoGP, apalagi jika rider tersebut datang dari kelas Moto2. Tahun depan ada empat rookie yang datang dari kelas 600 cc tersebut.

BACA JUGA: 5 Pemain Premier League Paling Sering Ngegolin Dengan Kepala

Dua rider jebolan Moto2 yang akan menjadi rekan satu tim di Yamaha Tech 3 musim depan, Jonas Folger dan Johan Zarco, merasakan kedahsyatan mesin 1000cc tersebut. 

''Motor yang luar biasa, power besar, bahkan lebih dari yang aku bayangkan,'' ucap Folger dilansir Crash.

BACA JUGA: Setelah Malaysia, Kini Singapura Pikir Ulang soal Balapan F1

Di sisi lain, dia merasa motor MotoGP jauh lebih stabil dan nyaman ditunggangi. Folger finis di urutan 10 dalam daftar rider tercepat secara keseluruhan di Valencia. Catatan waktu terbaiknya adalah 1 menit 30,948 detik. Selisihnya 0,973 detik di belakang Maverick Vinales (Movistar Yamaha) yang menjadi rider tercepat. Atau lebih cepat dari rekan setimnya, sekaligus juara dunia Moto2 dua musim terakhir Zarco.

Folger juga memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar dari rider-rider senior seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. ''Aku sempat membuntuti Jorge (Lorenzo) dan itu sangat menarik. Aku bisa melihat perbedaan besar tentang bagaimana dia membalap. Dia sangat smooth dan itulah hal yang masih harus aku pelajari,'' akunya. 

BACA JUGA: Ampun DJ..Wayne Rooney Teler, Goda Istri Orang, Ambruk di Atas Piano

Rider 23 tahun tersebut selalu diingatkan oleh kepala mekaniknya untuk menjadi membalap dengan gaya smooth. Mengerem lebih lambat dan membuka gas lebih awal.

Namun itu sangat sulit dipraktikan dengan motor MotoGP. ''Caramu menyentuh gas, melakukan pengereman dan membuka kembali rem sama sekali berbeda dengan Moto2 atau Moto3,'' jelasnya. 

Rider Jerman itu juga menyebut motor MotoGP membutuhkan otot lebih kuat untuk mengendalikannya. Lengannya terasa sakit setelah menjajal YZR M1 di hari pertama uji coba Valencia. Untuk itu, dia akan menggenjot latihan fisik sepanjang musim dingin sebelum benar-benar bertarung satu musim penuh tahun depan.

Rekan satimnya Zarco mematok target tak terlalu muluk di tes pra musim pertamanya. Yakni tidak crash dan finis dalam jangkauan satu detik di belakang rider tercepat. Keduanya tercapai. Rider Prancis tersebut finis di posisi 13 dengan catatan waktu terbaik 1 menit 31,015 detik. Berselisih 1,040 detik dari Vinales.

Fokus uji coba adalah mempelajari karakter ban Michelin. Seluruh kariernya di grand prix menunggang motor dengan ban Dunlop yang berbeda dengan Michelin. ''Sangat berbeda cara pendekatannya. Penting untuk terus menemukan limit ban pada hari kedua. Hasilnya aku mulai nyaman dan rileks di atas motor. Bahkan saat menggunakan ban bekas,'' terangnya. 

Zarco juga menyebutkan bahwa pergantian venue uji coba ke Jerez menjadi penting. Sirkuit Ricardo Tormo dianggapnya terlalu pendek untuk motor MotoGP. Dengan karakter sirkuit berbeda pada uji coba pekan depan Zarco berharap ada kemajuan yang bisa dicapai. 

"Targetku akan memperpendek jarakku dengan rider-rider di depan. Aku juga belajar dari Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi di Valencia sehingga saat ini aku punya lebih banyak referensi,'' tandasnya. (cak/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Jagoan Zidane dalam Ballon d’Or


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler