jpnn.com - BAGAN BATU - Mario Steven Ambarita kabur dari rumahnya, di jalan Kapuas, kepenghuluan Bagan Batu, Bagan Sinembah, Riau, Jumat (17/4) dinihari.
Sejak kembali ke rumah, dalam dua hari itu praktis penyusup ke rongga roda pesawat Garuda itu hanya menghabiskan waktu di rumah saja dengan keluarga.
BACA JUGA: Teman Santoso yang Menembak Mati Kapolsek Dicokok di Mini Bus
Ayah Mario, Manahan Ambarita, mengaku pasrah dan hanya bisa berdoa agar anaknya baik-baik. Kejadian raibnya Mario, katanya, kembali menjadi masalah yang membebani keluarga, apalagi sang anak kabur tanpa pamit dan membawa uang hanya sekitar Rp200 ribu hingga dikhwatirkan kehabisan uang di perjalanan.
Tidak ada yang terlihat aneh sebelum kepergian Mario, namun sebelum kejadian pada Jumat (17/4) dini hari Mario meminta dompet miliknya yang sempat dipegang oleh orang tuanya.
BACA JUGA: Cikal-bakal Poros Baru di Tengah Konflik Internal Golkar
“Dia suruh adiknya minta kembali dompet yang kami pegang pada Kamis (16/4) malam itu sekitar pukul 22.00 wib, setelah itu dia tidur bersama adiknya di kamar,” ujar Manahan.
Mario baru disadari raib saat Manahan terbangun dini hari, anaknya itu tidak ditemukan di dalam kamarnya. Manahan lalu membangunkan anggota keluarga yang lain dan dilakukan pencarian ke sekitar rumah.
BACA JUGA: Mario Bangga Bisa Nyusup ke Garuda, Ini yang Dia Ucapkan
Hanya ditemukan surat yang ditinggalkan Mario di bawah televisi di ruangan tamu, atas kejadian itu pihak keluarga melaporkan kehilangan kepada polsek Bagan Sinembah.
Manahan mengaku tidak punya petunjuk kemana kira-kira Mario bepergian kali ini. Namun dia meyakini anaknya pergi ke daerah Pekanbaru atau Sumut
“Laporan semalam telah disampaikan ke kantor polsek Bagan Sinembah dan Surat Tanda Pemberi Laporan (STPL) sudah kami terima,” katanya. (fad)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dualisme DPP Golkar Belum Reda, DPD Sulsel Gelar Apel Siaga
Redaktur : Tim Redaksi