jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Karyono Wibowo menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak boleh menerima tawaran jadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Dia harus merelakan posisi itu kepada politikus PKS Mardani Ali Sera.
Karyono mengatakan, Mardani sudah banyak berjasa dan berkorban untuk Anies pada Pilkada DKI 2017 lalu. Seperti diketahui, Mardani adalah ketua tim pemenangan Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.
BACA JUGA: Ditendang Anies, Mantan Wali Kota Nyaleg Lewat PKB
"Jadi kini saatnya Anies membalas budi kepada Mardani Ali Sera yang menjadi ketua tim sukses dan berterimakasih kepada PKS dan Gerindra yang telah berhasil menghantarkannya menjadi Gubernur DKI," ujar Karyono dalam keterangannya keapada Indopos, Selasa (22/7).
Tak hanya itu, lanjut Karyono, Mardani bahkan sudah berkorban untuk Anies sebelum Pilkada DKI 2017 dimulai. Menurutnya, sebelum Anies muncul, PKS dan Gerindra berencana menduetkan Sandiaga Uno dengan Mardani.
BACA JUGA: Jangan Tertawa, Mardani PKS Layak Jadi Cawapres Prabowo
Namun, Mardani dan PKS kemudian akhirnya mengalah ketika Anies masuk dan merelakan posisi calon wakil gubernur kepada Sandiaga yang merupakan kader Gerindra.
"Untuk itu, Anies juga harus menghentikan libido politiknya untuk menjadi calon presiden ataupun wakil presiden. Terlebih Anies harus menuntaskan janji-janji kampanyenya untuk membawa Jakarta lebih baik sampai lima tahun ke depan," katanya.
BACA JUGA: Alasan PKS Bakal Tetap Berkoalisi dengan Gerindra
Selain itu, lanjutnya, Anies perlu berhitung dari segi peluang dan usia. Sekalipun Anies menjadi capres atau cawapres tapi belum tentu terpilih.
"Maka lebih baik pilhannya adalah menyelesaikan tugasnya menjadi gubernur. Jangan sampai ibarat bunga dia layu sebelum mekar. Jangan sampai karir politiknya mati di usia muda," imbuhnya menambahkan. (dil/Indopos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terbaru Soal Pelempar Bom Molotov ke Rumah Mardani
Redaktur & Reporter : Adil