Saatnya Era Baru

Selasa, 14 Mei 2013 – 07:26 WIB
Striker PSG, Zlatan Ibrahimovic. Getty Images
LYON - Olympique Lyon pernah mencatat sejarah hebat di pentas Ligue 1 kala meraih juara tujuh tahun beruntun (2002-2008). Prestasi yang sepertinya bakal sulit disamai di masa depan. Tapi, asumsi itu ingin coba dipatahkan Paris Saint-Germain (PSG).
 
Didukung finansial melimpah yang berbanding lurus dengan skuad bertabur bintang, PSG memiliki modal mengikuti jejak Lyon. Setidaknya, Les Parisiens " sebutan PSG " ingin menjadikan gelar Ligue 1 musim ini sebagai pondasi untuk menancapkan dominasinya.
 
Kepastian gelar PSG pun diraih setelah mempermalukan Lyon 1-0 di Stade de Gerland kemarin. Gol semata wayang Jeremy Menez pada menit ke-53 menjadikan PSG yang kini mengoleksi 77 poin tak mungkin terkejar Olympique Marseille (70 poin) seiring liga hanya menyisakan dua laga.
 
Klub yang berdiri pada 1970 itu pun merebut gelar liga ketiganya setelah musim 1985-1986 dan 1993-1994. Penantian gelar liga PSG selama 19 tahun terakhir tak bisa lepas dari pundi-pundi uang yang ditanamkan Qatar Investment Authority (QIA) dua tahun lalu.
 
Setelah secara mengejutkan diungguli Montpellier musim lalu, PSG tak mengulang kesalahan musim ini. Apalagi setelah skuad asuhan Carlo Ancelotti itu memperoleh suntikan amunisi hebat seperti Zlatan Ibrahimovic yang hampir pasti finis sebagai top scorer (kini 27 gol, sedangkan pesaingnya Pierre-Emerick Aubameyang baru mengoleksi 19 gol.
 
"Penantian panjang klub kami telah berakhir. Sekarang, saatnya bagi kami menatap era baru," kata Christophe Jallet, kapten PSG, di situs resmi klub. Jallet merupakan satu-satunya pemain dari tahun pertama kehadiran QIA yang bermain starter kontra Lyon.
 
"Ini adalah titel pertama bagi sebagian besar anggota skuad kami. Harapan kami, ini pertama dari banyak gelar yang akan datang berikutnya," sahut kiper PSG Salavatore Sirigu yang absen kontra Lyon karena masih menjalani skors itu kepada L"Equipe.
 
Keberhasilan PSG saat ini memang banyak dikaitkan dengan memori ketika PSG diakuisisi jaringan perusahaan kabel ternama Prancis, Canal Plus, pada 1991. Tujuh tahun di era Canal Plus, Les Parisiens meraih sembilan trofi baik di ajang domestik maupun di Eropa.
 
Kiper PSG dua dekade lalu, Bernard Lama, membagi pengalamannya. "Di era saya, Canal Plus menginvestasikan begitu banyak uang untuk merekrut banyak pemain hebat sehingga kami berubah menjadi klub yang sangat disegani dan meraih beberapa trofi. Sekarang, PSG memiliki potensi yang sama bersama orang-orang Qatar itu," papar Lama yang sempat didapuk sebagai pelatih timnas Kenya pada 2006 itu kepada AFP.
 
Sementara itu, perayaan juara PSG di Trocadero, kawasan yang dekat dengan Champs-Elysees, diwarnai dengan insiden perusakan beberapa tempat. Tapi, tidak ada korban jiwa mengacu keterangan dari kepolisian setempat. (dns)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sergio Berbagi Ilmu Bola

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler