Saatnya Hunting Saham Unggulan

Rabu, 23 Juli 2014 – 08:04 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Aksi profit taking (ambil untung) melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari pengumuman hasil Pemilihan Presiden (pilpres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada penutupan perdagangan kemarin IHSG terkoreksi 43,602 poin (0,850 persen) ke level 5.083,521 dan indeks LQ45 turun 7,54 poin (0,86 persen) ke level 873,78.

BACA JUGA: PLN Resmikan PLT Biomassa Tongkang Jagung Pertama di Indonesia

Semua sektor yang ada di bursa saham Indonesia terjerembab ke zona merah. Sebanyak 75 saham naik, sebanyak 230 saham turun, dan 200 saham stagnan. Frekuensi transaksi mencapai 277.486 kali dengan volume sebanyak 9,841 miliar saham dan senilai Rp 9,156 triliun.

 Investor asing melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 6 miliar kemarin. Aksi beli sempat terpengaruh oleh kekhawatiran pasca muncul statement dari calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, yang tidak menerima hasil rekapitulasi oleh KPU. IHSG sempat tergerus 1,5 persen.

BACA JUGA: IHSG Menuju Rekor Baru

Sementara nilai tukar Rupiah berhasil menguat ke level 11.531 per dolar Amerika Serikat (USD) dibandingkan 11.577 per USD pada penutupan sebelumnya (kurs tengah BI).

"Harapan akan masih berlanjutnya kenaikan terganggu dengan maraknya aksi profit taking. Pada awalnya kami melihat aksi profit taking di awal masih cukup wajar karena kondisi tersebut kurang lebih hampir sama dengan kondisi saat rilis kinerja emiten. Pada saat pelaku pasar sudah mendapatkan rilis tersebut dan sesuai dengan ekspektasinya atau bahkan di atas estimasinya maka akan cenderung profit taking. Tidak ada lagi bahan yang dijadikan ekspektasi," ungkap Head of Technical Research PT Trust Securities, Reza Priyambada, kemarin.

BACA JUGA: AP II Gelar Apel Kesiapan Lebaran

Sama halnya dengan IHSG, ketika terlihat indikasi akan menangnya pasangan capres nomor 2, menurut Reza, pelaku pasar profit taking karena bahan ekspektasi tersebut akan terealisasi.

"Di sisi lain, jelang libur lebaran juga biasanya cenderung melemah karena kebutuhan cash dari pelaku pasar," ujarnya.

Tetapi, dengan adanya Petisi yang dibuat pasangan nomor 1 yang menolak hasil KPU, kata Reza, maka menimbulkan kekhawatiran tersendiri sehingga aksi jual kian kencang. "Di akhir sesi sempat terjadi pembelian sehingga IHSG tidak terlalu anjlok dalam," terusnya.

Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.998 - 5.035 dan resistance 5.130 " 5.168. Laju IHSG sempat berada di kisaran target resistance (5.145 - 5.155 ) namun langsung terjerembab di bawah target support (5.098 " 5.118).

"Respon negatif dan kekhawatiran akan penolakan tersebut masih mewarnai IHSG. Meski laju IHSG berotensi melemah kembali namun diharapkan pelaku pasar dapat lebih rasional dan dapat memanfaatkan pelemahan tersebut untuk hunting saham-saham yang berfundamental baik," imbuhnya.

Bursa di Asia pada penutupan perdagangan kemarin mayoritas menguat; indeks Straits Times naik 2,64 poin (0,08 persen) ke level 3.316,91. Indeks Nikkei 225 naik 127,57 poin (0,84 persen) ke level 15.343,28. Indeks Hang Seng melesat 394,97 poin (1,69 persen) ke level 23.782,11. Indeks Composite Shanghai naik 21,00 poin (1,02 persen) ke level 2.075,48.(gen)

Pertimbangan:
Summarecon Agung (SMRA); closed 1.380. buy 1.345. target 1.420
Perusahaan Gas Negara (PGAS); closed 6.075. buy 5.850. target 6.150
Citra Marga Nusapala (CMNP); closed 3.850. buy 3.810. target 4.150
Bank BTN (BBTN); closed 1.065. buy 1.055. target 1.175

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos Ditahan, Travel Cipaganti Tetap Jalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler