Saatnya Menduetkan Loyalis Megawati

Minggu, 25 Agustus 2013 – 13:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Nama Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Tubagus Hasanuddin, tiba-tiba dimunculkan oleh warga yang tergabung dalam Paguyuban Pasundan sebagai salah satu kandidat wakil presiden (wapres) pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Nama TB Hasanuddin muncul bersama dengan tokoh Sunda lainnya, yakni Ginandjar Kartasasmita dan Jumhur Hidayat.

Namun, munculnya nama mantan Sekretaris Militer Kepresidenan era Presiden Megawati itu bukanlah hal mengejutkan. Menurut pengamat politik Ari Junaedi, sebenarnya TB Hasanuddin bukanlah orang baru di politik. Bahkan, kata Ari, Hasanuddin yang kini memimpin Komisi Pertahanan dan Luar Negeri di DPR itu sudah punya kiprah nyata selama bersama PDI Perjuangan. "Kang TB (panggilan bagi TB Hasanuddin, red) juga dikenal sebagai loyalis Bu Megawati," kata Ari saat dihubungi, Minggu (25/8).

BACA JUGA: Dahlan Iskan Ingin Perbaiki Partai Demokrat

Staf pengajar di Universitas Indonesia (UI) yang itu menambahkan, Hasanuddin sebagai mantan militer dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal juga sarat dengan pengalaman lapangan. Ari mencontohkan saat Pilkada DKI Jakarta 2012 silam yang melambungkan nama Joko Widodo alias Jokowi. Saat itu, kata Ari, Hasanuddin yang mendapat penugasan dari PDIP langsung turun ke lapangan sehingga termasuk dalam deretan orang-orang di balik "kesuksesan" Jokowi.

Ari pun menilai TB sebagai orang yang cepat mengusai persoalan dan punya jaringan. "Rekam jejak dan riwayat pendidikannya juga bagus," kata Ari.

BACA JUGA: Inilah Enam Syarat Khusus Peserta Konvensi

Namun yang tak kalah penting, lanjut Ari, 2014 mendatang memang menjadi waktu yang sangat krusial bagi pergantian kepemimpinan nasional. Ari mengatakan, PDIP yang kini menjadi tempat TB Hasanuddin berkiprah sebagai politisi juga harus mengantisipasinya dengan menyiapkan figur yang layak jual.

Arie menjelaskan, dalam dua kali Pilpres Megawati berpasangan dengan tokoh di luar PDIP. "Dan hasilnya semua tahu, baik saat dengan Pak Hasyim Muzadi tahun 2004 maupun dengan Prabowo Subianto tahun 2009 lalu," lanjut Ari.

BACA JUGA: Dilirik Sejumlah Partai, Dahlan Iskan Pilih Demokrat

Karenanya, lanjut Ari, ada baiknya PDI Perjuangan mengusung duet yang semuanya berasal dari kader sendiri. "Karena sebenarnya kader-kader PDIP juga mumpuni ketimbang menggaet sosok di luar partai," pungkasnya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laskar FPI Dorong Rizieq jadi Capres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler