Saatnya Semua Tokoh Bersatu Demi Stabilitas Politik

Sabtu, 27 Juli 2019 – 15:29 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menjamu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Rabu (24/7). Foto: dokumentasi pribadi Hasto Kristiyanto

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Kogasma Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan tokoh-tokoh politik nasional sudah seharusnya bersatu dan membuka pintu komunikasi demi menciptakan stabilitas politik.

"Meskipun memiliki perbedaan pandangan politik, tetapi para tokoh politik nasional bergandengan tangan membangun bangsa ini agar lebih baik selama lima tahun ke depan,” kata Herzaky dalam keterangan persnya, Sabtu (27/7) menanggapi pertemuan antara Prabowo - Megawati belum lama ini.

BACA JUGA: Jokowi: Sudah Saya Sampaikan, Koalisi Baik – baik Saja

Menurut Herzaky, Agus H. Yudhoyono dan Partai Demokrat sudah mulai bersilaturahmi dengan para tokoh sejak awal Mei lalu. AHY menerima undangan dari Presiden Jokowi pasca-pilpres untuk berkomunikasi dan bersilaturahmi. AHY juga menjalin silaturahmi dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, ketika lebaran.

Oleh karena itu, menurut Herzaky, komunikasi yang dilakukan Prabowo dengan Megawati, dan sebelumnya dengan Jokowi, seharusnya mendapat apresiasi.

BACA JUGA: Ada Kepentingan Politik Jangka Panjang di Balik Pertemuan Mega - Prabowo

Menurut dia, Indonesia menghadapi tantangan yang semakin berat. Di dalam negeri, tantangan-tantangan seperti daya beli masyarakat, ketersediaan lapangan kerja, rasa aman, pemberantasan korupsi, lingkungan dan lain-lain, masih mengadang.

Di tataran global, ancaman perang dagang yang masih terus membayangi, meningkatnya kriminalitas lintas batas, tren migrasi yang terus menguat dan lain-lain juga patut diantisipasi.

BACA JUGA: Megawati: Nah, Ini Semuanya Tolong Ditulis ya, Biar enggak Digoreng - goreng

Begitu juga dengan kondisi geopolitik yang mesti dihadapi Indonesia. Kita perlu peran sebanyak mungkin masyarakat Indonesia untuk memastikan Indonesia siap melewati berbagai rintangan, sehingga dapat bergerak maju selama lima tahun ke depan, dan bukannya stagnan.

Dalam konteks itu, Herzaky mengingatkan pentingnya seluruh elemen bangsa bahu-membahu, tidak lagi terjebak dalam sekat-sekat kompetisi politik pemilu 2019 yang sudah selesai.

Dengan demikian, Demokrat berada dalam posisi memperjuangkan kepentingan rakyat, termasuk dari dalam pemerintahan.

"Partai Demokrat pernah punya pengalaman memerintah pada periode 2004-2014, juga punya pengalaman di luar pemerintahan pada periode 2014-2019," ungkapnya.

Dalam perspektif pelayanan publik, kata Herzaky, harus diakui berada dalam posisi eksekutif lebih efektif untuk memenuhi aspirasi masyarakat.

"Demokrat memiliki pengalaman memimpin pemerintahan Indonesia selama sepuluh tahun. Sosok SBY yang sangat sukses memimpin negara ini selama dua periode, tentunya memiliki banyak pengalaman, pengetahuan dan pemikiran, yang berguna untuk menghindarkan Indonesia dari 'middle income trap', misalnya Bonus demografi, yang diprediksi dimiliki Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, bakal menjadi sia-sia jika tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik.

“Saya yakin pengalaman ini tentunya berharga untuk dibagi dengan pemerintahan saat ini,” ungkap Politikus muda Partai Demokrat kelahiran Pontianak ini.

Herzaky menambahkan, Demokrat juga memiliki kader-kader berkualitas, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Komandan Kogasma Partai Demokrat. AHY dikenal sebagai sosok cerdas, adaptif, serta detail dalam mempersiapkan dan mengeksekusi segala sesuatu. Hampir tidak ada hal yang luput diperhitungkan oleh AHY ketika akan melakukan sesuatu.

"Kecepatannya dalam mengeksekusi sesuatu, tidak mengurangi kualitas eksekusinya karena dasarnya dia adalah sosok yang perfeksionis. Staminanya dalam bekerja pun luar biasa. Pemerintahan Jokowi dan Indonesia bakal mendapatkan sumbangan tenaga yang luar biasa jika sosok seperti AHY mengisi formasi kabinet 2019-2024,” tuturnya.

Hanya, lanjutnya, lagi-lagi, keputusan ada di tangan Presiden Jokowi dan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

“Pilihan jalan apa pun yang akan ditempuh, tentunya sudah dipertimbangkan dengan matang-matang oleh organ tertinggi di Partai Demokrat," tukasnya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pertemuan Megawati dan Prabowo, OSO: Tidak Ada Apa – apanya, Lucu


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler