jpnn.com, KARANGANYAR - Ketua Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK) Romo Hadi Prajoko mengharapkan Pilpres 2024 menjadi momentum bagi anak muda untuk maju dan tampil memimpin bangsa. Dia meyakini pemimpin muda mampu membawa Indonesia makin maju.
"Sudah saatnya negeri ini dipimpin orang yang muda, yang sudah berumur sebaiknya Tut Wuri Handayani," kata Romo Hadi saat berpidato pada Munas HPK di Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (23/6).
BACA JUGA: Para Penganut Penghayat Kepercayaan Ingin Ganjar Pranowo Pimpin Indonesia
Romo Hadi dalam acara yang dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu mengatakan usia Indonesia sejak merdeka pada 1945 sudah cukup tua. Oleh karena itu, katanya, saatnya Indonesia dipimpin tokoh muda.
"Kalau juga dipimpin orang-orang yang sepuh, kita tidak akan bisa seperti sel tubuh memperbaiki dirinya. Makanya saya berharap kepada seluruh rakyat Indonesia, berilah tempat kepada kaum muda untuk melaksanakan darmabaktinya kepada bangsa dan negara, karena kita sudah tenggelam cukup lama," tuturnya.
BACA JUGA: E-KTP Penganut Kepercayaan tak Ada Kolom Agama
Romo Hadi pun menyebut sosok muda yang pantas memimpin Indonesia. Pilihannya jatuh kepada Ganjar Pranowo yang kini menjadi bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Menurut Romo Hadi, gubernur ke-15 Jateng itu merupakan sosok pemimpin muda yang memiliki misi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Bagi kalangan penghayat kepercayaan, katanya, Ganjar merupakan figur pemimpin harapan.
BACA JUGA: Setelah Nama Cawapres Ditentukan, PDIP Bentuk Tim Pemenangan Ganjar di Pilpres 2024
“Bagi kami para penghayat kepercayaan, beliau (Ganjar, red) adalah setetes embun yang melegakan kita bersama, yang telah berjalan di lautan padang pasir yang sudah cukup lama, 77 tahun kami belum mendapatkan semacam hak-hak yang sama terhadap spirit yang hidup di nusantara ini," ucapnya.
Romo Hadi juga menilai Ganjar sebagai sosok yang memiliki perhatian terhadap budaya Jawa maupun Nusantara.
Oleh karena itu, Romo Hadi meyakini politikus kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968, itu akan memperjuangkan harapan para penghayat kepercayaan.
“Pak Ganjar lahir di Karanganyar dan dia hidup dalam tradisi-tradisi Jawa yang sangat kental. Saya melihat dia tidak akan pernah lepas dan tidak akan pernah memasung kebudayaan nusantara ini khususnya kebudayaan Jawa dan lainnya," kata Romo Hadi.
Pada kesempatan sama, Ganjar mengapresiasi para penghayat kepercayaan yang sampai saat ini masih memegang teguh tradisi dan budaya peninggalan nenek moyang, sekaligus mengajarkannya kepada generasi penerus bangsa.
"Tidak hanya kesenian, tetapi (juga) adab, budi pekerti serta nilai-nilai hidup yang luhur diajarkan oleh panjenengan semua. Itu adalah budaya yang tidak hanya kita lestarikan, tapi harus terus kita kembangkan," katanya.
Ganjar juga mengharapkan Munas HPK kali ini bisa merumuskan masukan bagi pemerintah untuk membenahi berbagai hal. Menurut dia, banyak agenda kebudayaan yang harus diperkuat dalam upaya mempertahankan nilai luhur bangsa Indonesia.
"Saya yakin bapak ibu akan bisa membawa nilai-nilai kebaikan ini. Saya pasti mendengarkan itu, Pak Presiden Jokowi juga pasti akan mendengarkan," katanya.
Politikus PDIP itu juga menyinggung soal kebebasan menjalankan ritual keagamaan. Ganjar menjamin para penghayat kepercayaan di Jateng akan mendapat perlindungan.
"Insyaallah di Jawa Tengah, kalau panjenengan mau buat satu perayaan ibadah menurut kepercayaan panjenengan, insyaallah tidak ada yang ganggu. Selagi kita sama-sama menghormati, insyaallah tidak ada yang akan mengganggu panjenengan semua," ujar Ganjar disambut aplaus para peserta Munas HPK.(mcr5/jpnn.com)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapa Pendamping Ganjar? Panda Nababan Singgung Kejadian di Hari Kartini
Redaktur : Antoni
Reporter : Wisnu Indra Kusuma