Sabda Raja, Harus Bersatu

Tak Singgung Langsung Konflik Politik Thailand

Jumat, 06 Desember 2013 – 05:15 WIB

jpnn.com - BANGKOK – Raja Bhumibol Adulyadej memberikan pandangan terhadap sengkarut politik di Thailand dalam pidato perayaan hari ulang tahunnya ke-86 kemarin (5/12). Monarki terlama di dunia itu menyerukan kepada rakyat Negeri Gajah Putih tersebut untuk bersatu dan bekerja sama demi menciptakan stabilitas nasional.

Kerajaan memilih untuk tetap netral menyikapi demonstrasi jalanan yang ingin melengserkan kekuasaan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan menghapus pengaruh politik dari kakaknya, Thaksin Shinawatra. Karena itu, sabda raja pun tidak mau langsung menyinggung teknis konflik politik tersebut.

BACA JUGA: Restoran Tulus, tapi Bangkrut

Dalam sebuah upacara peringatan yang dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk sang perdana menteri, oposisi, dan petinggi militer, Bhumibol menegaskan bahwa Thailand damai selama beberapa tahun terakhir karena semua pihak saling bekerja sama dan bersatu.

"Setiap warga Thailand harus paham mengenai hal ini. Harus melaksanakan peran masing-masing untuk kepentingan negara. Yakni, menjaga stabilitas dan keamanan negara," ujarnya dalam pidatonya dari Istana Hua Hin yang disiarkan seluruh stasiun televisi.

BACA JUGA: Truk Radioaktif Lenyap

Sebagaimana dilansir Bangkok Post, kemarin ribuan orang pergi ke Hua Hin, dekat Istana Klai Kangwon. Mereka berharap bisa menyaksikan secara langsung pidato raja. Bahkan, Kementerian Transportasi menyediakan layanan bus dan kereta khusus menuju ke sana.

Biasanya sang raja berpidato untuk menyampaikan pandangan terhadap situasi politik terakhir dalam negeri pada peringatan hari ulang tahun. Raja, yang dipandang sebagai sosok pemersatu tersebut, tidak menyinggung langsung konflik politik terbaru di Thailand.

BACA JUGA: Peringati Ultah Raja, Warga Thailand Rehat Demonstrasi

"Seluruh rakyat Thailand harus menyadari ini dengan baik dan melakukan peran masing-masing demi kepentingan umum," tegasnya diplomatis.

Jalanan di dekat istana tepi laut itu menguning ketika ribuan orang mengenakan pakaian dengan warna khas kerajaan Thailand. Para pendukung raja yang berlutut di jalan terlihat mengucurkan air mata dan meneriakkan "Hidup Raja" saat konvoi kerajaan berputar sebentar di sekitar istana.

Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn dan Yingluck juga memberikan sambutan dalam upacara khidmat tersebut. Upacara kemarin kali pertama dilangsungkan di Hua Hin. Sebab, sejak keluar dari rumah sakit pada Agustus lalu, sang raja memilih tinggal di istana di tepi laut tersebut.

Dari Bangkok dilaporkan bahwa sebuah foto raksasa Bhumibol dipasang di Monumen Demokrasi, episentrum demonstrasi anti pemerintah, dalam dua pekan terakhir. Ratusan orang berkumpul di sana untuk menyaksikan upacara milad raja melalui layar berukuran besar.

Namun, demonstran berubah menjadi marah dan penuh umpatan ketika Yingluck tampil berpidato. Mereka kemudian mengingatkan bahwa gerakan untuk menggulingkan pemerintahan belum selesai. "Besok (hari ini) kami kembali," kata Khieu, yang hanya menyebutkan nama panggilannya, seorang pendukung oposisi mengenakan bandana bertulisan "Kami Cinta Raja". (AP/BBC/cak/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Rekor Dunia, Pasang 500 Ribu Bohlam Lampu Natal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler