Sabet Juara MILO 10K Lagi, Pelari Kenya Ingin Belanja Sapi

Senin, 24 Juni 2013 – 11:24 WIB
TANGGUH: Pelari asal Kenya Silas Kipruto yang keluar sebagai juara satu di kelompok elit internasional dalam ajang Jakarta Internasional MILO 10K, Minggu (23/6). FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
JAKARTA - Jakarta International MILO 10K 2013 yang digelar Minggu (23/6) jadi salah satu ajang lomba lari paling bergengsi di tanah air. Para pelari kenamaan internasional ikut ambil bagian menjadi peserta. Tak terkecuali pelari asal Kenya dan Tanzania yang dikenal sebagai negara "pabrik" olahragawan lari jarak jauh. Tak pelak, pelari asal Kenya Silas Kipruto keluar menjadi juara di kelompok elit internasional putra. Dia berhasil mempertahankan prestasinya tahun lalu.

Catatan waktu yang ditorehkan Silas adalah 29 menit 17 detik. Atas prestasinya itu, dia berhasil meraih hadiah sebesar USD 6 ribu. Sebenarnya Silas punya catatan yang baik di lomba yang berjarak sama di Eropa, yakni 27 menit 28 detik.

Silas mengaku kewalahan menghadapi cuaca kota Jakarta. Itu sebabnya dia tidak bisa mencatatkan waktu yang lebih baik. "Dulu saya raih waktu yang lebih baik saat di Eropa. Cuaca di Jakarta dan Eropa sangat berbeda. Di Jakarta panas dan lembab," kata Silas.

Tapi di ajang MILO 10K, catatan Silas kali ini lebih cepat tiga detik dibanding waktu yang ditorehkannya saat keluar menjadi juara tahun 2012. Silas mengaku senang bisa menyabet gelar juara untuk kali kedua.

Saat ditanya untuk apa uang hadiah yang diterimanya, Silas mengaku akan membelanjakan uangnya itu untuk membeli sapi.  "Nanti uangnya mau saya belikan sapi perah. Saya sudah punya 12 sapi," kata Silas lantas tertawa lebar.

Sementara itu, di kelompok elit internasional putri, pelari asal Tanzania Zakia Mrisho menjadi yang tercepat. Pada laga pertamanya ini, Zakia mampu meraih waktu terbaik dengan catatan 33 menit 34 detik. "Ini kali pertama saya ke Jakarta dan menjadi juara," katanya.

Jakarta International 10K merupakan salah satu bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta ke-486 yang telah digelar sejak 2004. Perlombaan lari itu diikuti oleh lebih dari 35 ribu peserta. Diantaranya 20 pelari elit internasional.

Kemegahan perlombaan ini tak pelak menyita perhatian masyarakat ibu kota. Apalagi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo adalah orang yang melepas para pelari di garis start. Setelah melepas tembakan ke udara sebagai penanda dimulainya lomba, gubernur yang akrab disapa Jokowi itu langsung berbaur dengan peserta lainnya.

Lomba lari dimulai dan berakhir di Lapangan Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat. Rute yang ditempuh, yakni melalui Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Soedirman, kemudian berputar di depan Kampus Unika Atmajaya. Peserta lomba dibagi dalam empat kategori, yaitu elit internasional, elit nasional, pelajar dan umum.

Di sana juga tampak anak sulung Presiden Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono yang ikut "memeras keringat" di jalanan utama ibu kota sebagai peserta. Kehadirannya pun menjadi perhatian masyarakat yang juga beberapa kali mengelu-elukannya. Di akhir lomba Agus yang didampingi  Business Executive Manager MILO PT Nestle Indonesia Prawitya Soemadijo menyerahkan hadiah yang totalnya mencapai Rp 900 juta kepada pemenang lomba.

"Hadiah ini akan saya tabung," kata Jauhari yang berhak mendapatkan hadiah Rp 40 juta dan lantas disambut tepuk tangan masyarakat yang berbondong menyaksikan perlombaan itu.   (mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema Tumbang di Palembang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler