Sabu Asal Afrika Gagal Masuk ke Medan

Selasa, 29 Mei 2012 – 06:44 WIB

MEDAN-Sabu-sabu seberat 520 gram asal kota Mali, Afrika Tengah, gagal masuk ke kota Medan, setelah petugas Bea Cukai Bandara Internasional Polonia, berhasil mendeteksi barang haram yang disembunyikan didalam keramik perabot rumah tangga tersebut, Rabu (23/5).

Direktorat Bea Cukai Polonia kemudian melakukan koordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba (Ditres Narkoba) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu). Sehari kemudian, pada Kamis (24/5), petugas Dit Narkoba Poldasu berhasil menangkap Hengki Aritonang (35), warga Jl Pinguin 8, Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Dalam bungkusan sabu, tertera kalau sabu itu akan diantar ke kediaman Hengki.

Dari informasi yang dihimpun Sumut Pos (Grup JPNN), sabu tersebut dimasukkan di dalam keramik perabotan rumah tangga, kemudian sisi bagian dalam keramik di cor semen untuk mengelabui petugas bandara. Awalnya petugas bandara curiga dengan kiriman tanpa ada nama si pengirim barang.

"Kita awalnya curiga kenapa ada kiriman keramik dari Afrika, biasanyakan keramik kiriman dari Cina. Apalagi nama dan alamat pengirim juga tidak tertera," ujar Edy Safutra, Pjs Kepala Kantor Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Madya Pabean B Medan, saat ikut menyaksikan pemaparan penangkapan itu di Dit Narkoba Poldasu, Senin (28/5) kemarin.

Setelah melalui Nota Hasil Intelegen (NHI), petugas kemudian membongkar isi keramik. "Setelah kita bongkar, ternyata memang benar ada sabu-sabu seberat 520 gram didalamnya," beber Edy.

Sabu senilai Rp520 juta tersebut, diketahui dikirim melalui perusahaan jasa pengiriman barang inisial "D". Sebelum tiba di Bandar Polonia, paket kiriman yang dikemas dalam kotak kayu berisikan keramik itu sempat transit di Singapura dengan menggunakan pesawat Silk Air.

Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Poldasu, Kombes Pol Drs Andjar Dewanto mengatakan, mengenai penangkapan sabu senilai Rp. 520 juta tersebut, pihaknya semula mendapat informasi dari Bea cukai Polonia Medan. "Kita mendapat info dari Bea Cukai, kemudian kita tindak lanjuti. Setelah dilakukan tes uji coba, ternyata memang benar sabu, yang diletakan di dalam keramik. Didalam dokumen pengirimanya, tertulis bahwa yang dikirim ini adalah contoh keramik," ujar Andjar.

Dikatakan Andjar, dalam bungkusan paket, tujuannya adalah sebuah rumah yang berada di Jalan Penguin 8 No. 190, Perumnas Mandala, Medan. Selain itu, ada juga tertera no hp si penerima yang diketahui adalah milik Hengky.

Kemudian, lanjut Anjdar pihaknya mengadakan koordinasi dan menghubungi nomor si penerima kiriman itu. Saat dihubungi, ternyata si pemilik nomor tersebut sempat terdeteksi sedang berada di Bandara Cengkareng. "Kita coba hubungi terus, dan tetap nyambung. Dari hasil deteksi si penerima berada di Bandar Cengkareng," tambah Andjar.

Selanjutnya, Kamis (24/4) sipemilik HP ternyata sudah berada di Medan. Ketika menghubunginya, si penerima menyarankan, agar paket kiriman tersebut sudah dapat diantarkan ke alamatnya karena dia sudah berad di rumah. "Petugas yang menyamar sebagai pegawai jasa titipan pun mengantarkan paket kiriman. Setelah diterima oleh tersangka, dan menandatangani bukti penerimaan, selanjutnya anggota saya menangkap Hengky," jelas Andjar mengenai kronologis penangkapan.

Hengki menuturkan, bahwa kedatanganya ke Medan memang khusus untuk menerima paket kiriman sabu dari Afrika itu, selain itu, hengki juga berencana ziarah ke makam orang tuanya, yang berada di kawasan Medan Johor. "Saya disuruh teman untuk menerima kiriman sabu tersebut, Nama kawan saya Bernit Pasaribu. Saya tau barang yang dikirim itu adalah sabu. Saya terima Rp 700 ribu bang sebagai upahnya," jelas Hengki.

Pria lajang, yang sehari-harinya bekerja sebagai supir di Jakarta ini juga mengatakan, bahwa selama ini dirinya tinggal satu kos dengan Bernit. "Yang saya tahu si Bernit sudah 2 kali ditahan, karena kasus putau," tambah Hengki.

Pria lajang bertubuh tambun ini  sempat meneteskan air mata, saat ditanya perihal makam kedua orang tuanya tersebut. "Rencananya, saya juga mau ziarah bang ke makam orang tua saya," kata Hengki, sambil meneteskan air matanya. (mag-12)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geng Motor Rusak Mobil Polisi, Bacok Siswi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler