Saddil Ramdani Sikut Pemain Thailand di Depan Indra Sjafri

Sabtu, 16 September 2017 – 05:55 WIB
Ekspresi skuat Timnas Indonesia U-19 saat pemain gagal melakukan tendangan penalti dalam laga semifinal AFF U-18 2017 melawan Thailand di Thuwunna Stadium, Yangon, Myanmar, (15/9). Foto: Dika Kawengian/Jawa Pos

jpnn.com, YANGON - Winger Timnas Indonesia U-19 Saddil Ramdani terkena kartu merah setelah menyikut pemain Thailand.

Bermain dengan 10 pemain, sejatinya penampilan Timnas Indonesia U-19 cukup baik dalam laga semifinal Piala AFF U-18 2017 menghadapi Thailand kemarin.

BACA JUGA: Banjir Simpati dari Indonesia, Kiper Filipina Terharu

Meski tidak memegang kendali, catatan tembakan Indonesia ke gawang lawan lebih baik.

Apalagi, tidak mudah bagi Indonesia yang hanya bermain 10 orang selama babak kedua akibat kartu merah winger Saddil Ramdani di akhir babak pertama.

BACA JUGA: Kartu Merah Warnai Kemenangan Real Madrid di Riazor

Pemain Persela Lamongan itu terlihat melakukan sikutan kepada pemain Thailand Wudtichai Kumkeam sesaat sebelum wasit meniup peluit berakhirnya babak pertama.

Saddil baru masuk pada injury time babak pertama menggantikan Feby Eka Putra. Sebelum sengaja menyikut, Saddil terlebih dulu didengkul oleh Wudtichai.

BACA JUGA: Persebaya Masih Berpeluang Mainkan Rishaldi Fauzi

Nampaknya, wasit Clifford Daypuyat tidak memperhatikan seksama kejadian ini.

Insiden ini terjadi tepat di depan pelatih Indra Sjafri. Menurutnya, Saddil tidak pantas mendapat kartu merah langsung.

”Saya juga menyayangkan itu kartu merah, padahal mungkin harusnya kartu kuning dulu,” ungkapnya.

Indra terpaksa menarik keluar Feby lantaran winger asal Mojokerto itu memang sudah mengeluh kram sejak menit ke-15.

”Dia sudah memaksakan diri sejak itu. Kalau tidak diganti malah berakibat fatal nanti. Makanya tanpa menunggu babak pertama habis kami ganti,” imbuh pelatih 54 tahun itu.

Kemenangan ini menjadi kebanggan besar pagi pelatih Thailand Marc Alavedra Palacios.

Pelatih asal Spanyol itu merasa menumbangkan Indonesia merupakan salah satu pencapaian bagus. Sebab, menurutnya Indonesia merupakan salah satu tim besar di turnamen ini.

”Tapi, kami punya 23 pemain yang sangat bertalenta di tim ini. Jadi kami tinggal pilih saja pemain yang bisa dimainkan. Tetap tergantung dengan lawan kami. Pemain mendengarkan instruksi saya dan kami memenangkan pertandingan,” ujar juru taktik 27 tahun itu. (*/ham)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler