jpnn.com - KUDUS – Malang benar nasib Mufiatun, 25. Perutnya disetrika majikan, di laundry tempatnya bekerja di Desa Mlati Kidul, Jati.
Aksi tega itu dilakukan majikannya Agus Susanto dan Angel.
Peristiwa tersebut sebenarnya sudah lama terjadi, tepatnya Juni atau sebelum puasa.
BACA JUGA: Ada Gambar Salib di Masjid Mampang, Polisi Buru Pelaku
Namun, korban baru bisa kabur dari rumah kontrakan majikannya di RT 2/RW 1 Desa Jepangpakis, Jati, Sabtu (8/10).
''Perut saya disetrika majikan, tepatnya di atas pusar,'' jelas Mufiatun dengan suara lirih di ruang IGD di RSUD Kudus kemarin (9/10).
Ceritanya, waktu itu korban sedang menyetrika. Namun, dia tiba-tiba mengantuk dan tak sengaja tertidur.
BACA JUGA: Lewat tak Permisi, Langsung Dikeroyok Hingga Tewas
Padahal, setrika tersebut masih hidup. Pakaian pun menjadi hangus.
''Ketika tertidur itu, perut saya disetrika,'' katanya.
Korban menjerit karena sakit. Akibat panas setrika itu, perutnya melepuh. Bahkan, bekas lukanya terlihat hingga sekarang.
BACA JUGA: Gara-Gara Reza Artamevia, Aa Gatot Surati Jokowi
''Setelah itu, saya dibelikan obat untuk menyembuhkan luka bakar tersebut oleh majikan,'' ungkapnya.
Hanya, biaya berobat yang digunakan itu ternyata diambil dari uang gajinya. Padahal, selama bekerja di laundry tersebut, Mufiatun digaji Rp 1 juta tiap bulan.
Dia hanya boleh libur sekali dalam setahun.
''Saya diizinkan libur hanya ketika Lebaran. Tahun ini saya malah tidak libur karena perut saya sakit,'' ucapnya.
Sejak peristiwa itu, perempuan yang bekerja di rumah tersebut selama setahun itu tidak diperbolehkan keluar.
Akhirnya, karena tak tahan dengan perilaku sang majikan, warga Dukuh Nglembur, Desa Prawoto, Sukolilo, Pati, itu nekat kabur dari rumah tersebut pada Sabtu (8/10) pukul 18.00.
Korban kabur dari rumah kontrakan majikan melalui pintu belakang.
Dia memanjat pagar bambu setinggi 2 meter. Setelah berhasil meloloskan diri, dia langsung pergi ke rumah tetangganya, Amini, 46.
Setelah mengetahui hal itu, teman korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT, kemudian memberi tahu kepala desa.
Akhirnya, korban bersama sang majikan dibawa ke Balai Desa Jepangpakis, Jati, pukul 23.00.
Pihak desa kemudian menghubungi Polres Kudus untuk penanganan kasus tersebut. Sementara itu, Mufiatun dilarikan ke RSUD Kudus untuk dirawat.
Dokter Hikari Widodo, dokter jaga yang menangani korban, mengungkapkan, perempuan tersebut sampai di RSUD sekitar pukul 23.50. Dia datang dalam kondisi sangat lemas.
''Sewaktu diperiksa, ada luka yang sudah kering di perutnya." (ruq/lil/c5/ami/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Mantan Dandim Duduk di Kursi Pesakitan
Redaktur : Tim Redaksi