jpnn.com - PAINAN - Gara-gara tak diberi uang sebagai bekal merantau ke Pekanbaru, Romewi Waruwu, 37, tega menghabisi nyawa pamannya Safeti Waruwu, 50, di parit kebun sawit korban, Jumat (2/10) pukul 22.00. Pelaku nyaris diamuk massa akibat perbuatan keji yang telah dilakukannya.
Informasi yang didapatkan Padang Ekspres (Jawa Pos Group) di lapangan, peristiwa bermula saat Saferi Waruwu dan Romewi Waruwu pergi bersama ke kebun sawit. Namun hingga malam, Safeti Waruwu dan Romewi Waruwu tak juga sampai ke rumah.
BACA JUGA: Dor! Endang Langsung Pincang, Kawannya Berani Acungkan Pisau ke Polisi
Keluarga korban berusaha untuk menghubungi telepon korban, namun tak ada jawaban. Lalu keluarga korban lainnya, Afidin Waruwu, langsung mencari ke kebun sawit.
Di kebun sawit itu, Afidin melihat cahaya senter menyala ke atas. Pada saat itu, ia merasakan perasaannya sudah tak enak. Betapa kagetnya Afidin, ketika melihat tubuh Safeti Waruwu sudah tergeletak tak bernyawa dengan posisi tertelentang dengan luka lebam di bagian dada, tangan, leher dan kepala. Afidin lalu menghubungi telepon seluler milik Romewi Waruwu, namun yang bersangkutan tak menjawab.
BACA JUGA: Hii..Ada yang Gantung Diri di Samping Gereja
Melihat, korban tidak bernyawa, Afidin langsung memberitahukan kepada masyarakat. Dibantu dengan warga, korban langsung dibawa ke pukesmas Lunang guna divisum dan pemeriksan medis.
Kapolres Pessel AKBP Deni Yuhasdi melalui Kapolsek Iptu Mulyadi kepada Padang Ekspres membenarkan adanya penemuan sesosok mayat yang temukan di kebun sawit. Hal ini diketahui setelah adanya laporan dari masyarakat. Pihak kepolisian langsung ke TKP untuk melakukan penyelidikan.
BACA JUGA: Pembunuh ââ¬ËBerantaiââ¬â¢ Masih Keliaran, Para Orangtua Mengeluh ke Komisi Perlindungan Anak
Dari informasi pihak keluarga, korban bersama dengan keponakannya di dalam kebun sawit tersebut. Polisi langsung mencari keponakan korban, yang langsung menghilang ketika penemuan mayat tersebut.
'Mendapatkan informasi dari wali nagari Lunang Selatan pihaknya langsung turun ke lapangan bersama masyarakat. Kita langsung mencari keponakan korban untuk meminta keterangan lebih lanjut," ujarnya
Dengan dibantu masyarakat, barulah sekitar pukul 23.30, keponakan korban ditemukan di dalam kebun, tidak jauh dari lokasi korban ditemukan. Diduga karena malam dan korban tidak mengetahui jalan keluar karena gelap. Pelaku sempat diamuk massa yang kesal akibat perbuatan pelaku. Beruntung pihak kepolisian langsung mengamankan korban. "Kita, langsung amankan tersangka dari amukan warga," tegasnya .
Iptu Mulyadi menjelaskan hasil visum tim medis, sementara korban mengalami luka lebam benda tumpul di dada, tangan, muka serta lebam cekikan di bagian leher. Tersangka bisa dikenakan pasal 338 KUHP, dengan ancaman 15 tahun.
"Dari keterangan beberapa saksi korban dan tersangka sempat berselisih karena tersangka meminta uang kepada korban untuk pergi ke Pekanbaru karena tersangka telah dipecat dari PT Incasi Raya. Namun korban belum juga memberikan uang kepada korban, karena dia belum memiliki uang "ujarnya
Sekarang Polsek Lunang sedang mengembangkan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan ini, guna mengetahui pasti motif pembunuhan.Pelaku telah diamankan di Mapolsek. (ni/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyedihkan, Bocah 14 Tahun Kepergok Gituin Balita di WC
Redaktur : Tim Redaksi