Sadis, Pelaku Membacok sambil Bawa Anak Kecil

Rabu, 31 Oktober 2018 – 16:05 WIB
FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Agung Wahyudi meninggal dengan luka parah setelah dibacok di Jalan Mojopahit pada Senin malam (29/10). Mohaiyah, perempuan yang bersamanya, juga terluka. Pelaku melakukan aksi nekat itu sambil membawa seorang bocah laki-laki.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, pelaku mengejar-ngejar korban sebelum terjadi pembacokan. Pelakunya merupakan seorang pria yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya. Satu-satunya fakta yang ditemukan polisi di lapangan, pria tersebut datang dengan menggunakan sepeda motor merah. Dia juga membawa seorang bocah laki-laki.

Pembacokan itu terjadi Senin (29/10) sekitar pukul 20.00. Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, Agung mendatangi warung kopi sebelah kampus. Dia diduga ingin menemui Mohaiyah. Setelah minum kopi, dia ke kamar kecil. Mohaiyah mengikuti di belakangnya. 

Langkah mereka terhenti dan terlibat pembicaraan secara serius. Di sisi lain, pelaku berada tidak jauh dari mereka. ''Pelaku sudah ada di lokasi beberapa meter dari korban,'' kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran. 

Begitu melihat Mohaiyah menjauh, pelaku mendekat dan menghantam wajah Agung. Saksi di lokasi bahkan melihat tangan kiri pria tersebut membawa celurit. Agung berusaha menghindar dengan berlari ke arah Jalan Doho. Ketika berlari ke arah sebaliknya, sudah ada luka bacok di punggungnya. 

Korban kemudian berlari ke arah Jalan Mojopahit. Nahas, kakinya tersandung setelah berusaha melompati taman media jalan. Pelaku langsung menghujani tubuh Agung dengan celurit berkali-kali. Setelah itu, pelaku pergi ke arah timur bersama seorang bocah. Selama pelaku beraksi, bocah tersebut berada di atas motor yang ditinggalkan begitu saja. ''Ada kecenderungan motif asmara memang,'' ucap perwira dengan dua melati di pundak tersebut.

Sudamiran menyatakan belum menemukan identitas pelaku. Data sementara, selain kendaraan yang digunakan, ada fakta bahwa pelaku saat itu membawa seorang bocah laki-laki. Dia juga memastikan bahwa antara korban dan korban perempuan tidak memiliki ikatan suami istri. ''Korban perempuan masih dalam penanganan intensif. Doakan mudah-mudahan segera tertangkap ya,'' tuturnya. 

Beragam dugaan melatarbelakangi aksi keji tersebut. Tapi, dugaan terkuat, pelakunya adalah suami Mohaiyah. Perempuan itu ikut menjadi korban pembacokan saat berusaha mencegah aksi pelaku. Dia menderita luka bacok di bagian kepala. 

Sementara itu, Agus Sugianto, adik ipar Agung, mengatakan, Agung merupakan duda beranak dua. Dia baru saja mengurus perceraian dengan istrinya. Si istri menganggap Agung tidak bisa menafkahi keluarganya. Maklum, sebagai pemasang tenda nikahan, penghasilannya memang tidak menentu. ''Mertua saya itu sebenarnya tahu kalau Mas Agung sudah punya pacar. Tapi ditentang soalnya jadi lebih sering nggak fokus nafkahi anaknya,'' jelas Agus saat ditemui di RS dr Soetomo.

Itu terlihat dari gerak-gerik Agung di rumah selama ini. Agung sering berbicara di telepon secara sembunyi-sembunyi. ''Sudah pada tahu, tapi diem saja orang rumah,'' tambah pria asli Pati, Jawa Tengah, tersebut.

Meskipun begitu, ini merupakan kali pertama Agus melihat sosok Mohaiyah. Itu pun dia lihat dari gawai salah seorang petugas yang memperlihatkan jenazah kakak iparnya ketika di lokasi kejadian. Agus pun tidak mengenalnya. Termasuk kemungkinan ada jalinan asmara. ''Tapi, sudah pasti ada hubungan. Wong setiap hari  seperti orang pacaran teleponnya,'' kata pria 28 tahun itu. (bin/c19/eko) 

BACA JUGA: Tak Diberi Uang Beli Rokok, Anak Bacok Ibunya hingga Sekarat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cemburu, Tega Bacok Sahabat Sendiri Hingga Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler