Sadis! Suami Tusuk-tusuk Istri Hamil, Janin Tewas di Rahim

Selasa, 10 Maret 2015 – 15:38 WIB
Indri (22) saat menjalani perawatan di RS. Foto: Posmetro Medan/JPNN

jpnn.com - BINJAI - Sadis banget kelakuan Supriadi (27). Dia tega menikami istrinya, Indri (22), yang tengah hamil 4 bulan. Akibat peristiwa ini, korban  kritis di rumah sakit, sedang janinnya tewas di dalam rahim.

Peristiwa berdarah itu terjadi di kediaman pasutri itu, di Jalan T Amir Hamzah, Gang Bhakti, Pasar I Cina, Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Senin (9/3) sekitar pukul 09.00 WIB.

BACA JUGA: Pemilik Warung yang Cantik Ini Digagahi Pelanggangnya di Semak-semak Depan Kantor Polisi

Menurut beberapa saksi mata yang ditemui POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) di lokasi, penikaman tanpa belas kasihan itu berawal dari sakit kepala yang dirasakan Supriadi. Bahkan sangkin sakitnya, pria yang berkerja di warung bakso itu sempat pingsan.

“Setelah sadar, Indri sempat membawa Supriadi ke Klinik Sumatra untuk diperiksa sebentar,” tutur Risna, buklek korban dan diamini mertua pelaku bernama Paijo.

BACA JUGA: Waduh! Perampok Ternyata Kenalan Pembantu di Facebook

“Mereka selama ini tinggal sama orangtua Indri. Kebetulan, pagi itu kedua orangtua mereka sudah pergi kerja. Makanya kami nggak tau persis apa motif dari penikaman. Setahu kami, mereka tidak pernah berseteru sebelumnya,” terang Risna juga diamini Tumirin, ibu kandung Indri.

Singkat cerita, sepulang dari klinik, Supriadi yang mengaku masih kesakitan itu sempat berniat berangkat kerja. Tapi entah kenapa saat melihat sang istri tidur di kamar, tiba-tiba Supriadi mengambil pisau dari dapur.  

BACA JUGA: Sadar Terancam Hukuman Mati, Kurir Sabu: Saya Pasrah

Detik berikutnya, dengan membabi buta Supriadi menikami perut istrinya. Serangan itu sontak membangunkan Indri, hingga ia pun menjerit minta tolong.  Ironisnya, teriakan Indri justru membuat Supriadi bak orang kesetanan.

“Kami cuma dengar suara jerit kesakitan dan minta tolong dari dalam rumah mereka,” aku Dandi, salah seorang tetangga pasutri itu.

Tak lama setelah itu, Dandi terkejut melihat Indri yang sudah berlumuran darah berlari ke teras rumah. Sedang Supriadi mengejar dari belakang dengan pisau berlumuran darah di tangan kanan.

Di teras rumah itu, pria bertubuh kurus itu kembali menikami istrinya. Tak mau mati konyol, Idri sempat berusaha menghindar dan menangkis tikaman itu dengan kedua tangannya.

“Lebih dari sepuluh kali kulihat dihunuskan pisau itu bang. Untungnya, istrinya (Indri-red) berhasil beberapa kali menghindar dengan menangkis menggunakan kedua tagannya,” sambung Sayudi, warga lain yang menyaksikan kejadian mengerikan itu.

Sempat tercengang sejenak, warga akhirnya beramai-ramai menolong dan berusaha merampas pisau dari tangan Supriadi.

“Kami kejar ramai-ramai suaminya itu bang,” seru pria berkulit hitam ini.  Setelah berhasil merampas pisau sepanjang 30 cm itu, warga yang emosi tak hanya mengamankan, tapi juga menghakimi Supriadi  yang coba melawan.

“Kami pukuli saja, soalnya kami geram melihat tingkahnya,” terang warga. Sementara Indri yang terkulai lemas di teras rumah dilarikan warga ke  Klinik Sumatra untuk mendapatkan perawatan intensif.

Karena menderita luka yang cukup parah, pihak klinik akhirnya merujuk Indri ke Rumah Sakit Bidadari Binjai.

Tak lama setelah korban dilarikan ke rumah sakit, puluhan petugas Polsek Binjai Utara  pun tiba di lokasi untuk mengamankan pelaku dari amukan massa. Dengan wajah penuh luka lebam,pelaku digiring ke Polsek Binjai Utara.

Selanjutnya, petugas menggiring tersangka yang masih terlihat linglung itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Binjai untuk dimintai keterangan.

“Setelah kita amankan dari amuk massa, selanjutnya pelaku kita serahkan ke pihak Unit PPA Polres Binjai,” tegas Kapolsek Binjai Utara Kompol Nodi Torong.

Di lokasi kejadian sendiri tampak darah berceceran mulai dari kasur, lantai ruang tamu hingga teras. Selain ceceran darah yang masih segar, di kasur itu juga ditemukan lubang bekas tikaman.

Sementara itu pantauan Posmetro Medan di rumah sakit, puluhan keluarga tampak panik melihat Indri yang kritis dan banyak mengeluarkan darah.

Bahkan pihak keluarga sempat emosi sebelum dokter datang. “Lama kali dokternya datang, katanya mau di operasi, tapi sampai sekarang belum juga dioperasi, bagus dipindah saja dia (Indri-red),” keluh beberapa keluarga korban.

"Masih kita lakukan perwatan intensif, jadi tolong nanti saja ya pak, soalnya kami menduga janin dalam kandungan meninggal, dan akan kita lakukan operasi pengangkatan,” tegas Nisa, salah satu dokter perawat RS Bidadari. (bam/deo/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hendak jadi Korban, Wanita Cantik Ini Justru Gagalkan Aksi Jambret


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler