jpnn.com, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengingatkan kepada tenaga kesehatan (nakes) di daerahnya jangan lekas puas meski angka stunting menurun secara signifikan.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Safari Ramadan 1444 Hijriah bersama para insan kesehatan Provinsi Sumsel di Griya Agung, Sabtu (1/4) malam.
BACA JUGA: Herman Deru Pastikan Tol Palembang-Kayuagung Bisa Dioperasikan untuk Mudik Lebaran
Gubernur Herman Deru menyebutkan penurunan stunting yang signifikan di Sumsel dari sebelumnya 24,8 persen menjadi 18,6 persen atau turun sebesar 6,2 persen tak lepas dari peran para tenaga kesehatan maupun kader Posyandu yang ikut mengedukasi masyarakat.
Edukasi ini menurutnya perlu terus digencarkan, terutama oleh para tokoh agama dan para nakes dengan penjelasan yang rasional sehingga mudah dimengerti masyarakat.
BACA JUGA: Gubernur Herman Deru Terus Motivasi Warga Sumsel Masifkan GSMP
"Edukasi ini perlu pencontohan serta praktik di lapangan, makanya harus kami libatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan," kata Herman Deru.
Lebih jauh Gubernur Herman Deru menyampaikan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumsel juga mengalami kenaikan.
BACA JUGA: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Gubernur Herman Deru: Berduka Kita
Dari sebelumnya Sumsel masuk dalam kategori menengah kini masuk kategori tinggi yang menandakan bahwa kesehatan masyarakatnya terjaga.
"Angka stunting turun dan IPM naik, dengan prestasi-prestasi luar biasa ini, saya minta kita jangan lekas puas," tegasnya.
Sebaliknya, lanjut Herman Deru, para tenaga kesehatan diajaknya untuk mengubah mindset masyarakat dengan menjalankan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
Dalam bidang kesehatan, Gubernur Herman Deru terus mengupayakan perubahan upaya kuratif ke preventif yang diakuinya membutuhkan kerja ekstra.
Meski tak mudah dan membutuhkan waktu lama, dia meyakini hal ini dapat diwujudkan asalkan semua kompak mau bekerja extra ordinary.
"Sama seperti program KB, dulu banyak sekali yang menentang," jelasnya.
Menurut Herman Deru, dengan mewujudkan usaha medis yang dilakukan untuk menyembuhkan rasa sakit yang diderita seseorang (kuratif) ke tindakan pencegahan suatu hal negatif agar hal buruk tidak terjadi (preventif).
Harapannya agar masyarakat dapat sadar akan kesehatan diri dan lingkungan agar tidak terjangkiti penyakit, mulai dari sanitasi dan juga tata cara membuang sampah.
"Mulai sekarang kita harus bersama menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga kesehatan agar tidak sakit. Saya yakin masyarakat cepat tanggap soal ini asalkan yang mengedukasinya adalah orang-orang yang berpengaruh," ujarnya.
Kesempatan itu pun juga dimanfaatkan Gubernur Herman Deru untuk mengapresiasi para tenaga kesehatan yang telah berjuang memberikan pelayanan kesehatan terbaik saat Covid-19 melanda.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel dr Trisnawarman menambahkan Safari Ramadan 1444 Hijriah ini diikuti banyak organisasi kesehatan di lingkungan Pemprov Sumsel.
Mulai dari Persatuan Dokter Mata Indonesia Sumsel, POGI Sumsel, IDI Sumsel, IAKMI Sumsel, PPNI Sumsel, IBI Sumsel, PDGI Sumsel, PPPKMI Sumsel, HAKLI Sumsel, PERSAGI Sumsel dan sejumlah organisasi lainnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumsel Erwin Azmar, Ketua Ikatan Bidan Wilayah Sumsel Lisa Mora, Ketua IDI Sumsel Abla, dan Abdurrahman Romli (penceramah). (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi