jpnn.com, BANYUASIN - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus mensosialisasikan pentingnya merealisasikan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) di kalangan masyarakat, Minggu (2/4) sore.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru pada saat bertandang ke Desa Sungai Pinang Kecamatan Rambutan Banyuasin.
BACA JUGA: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Gubernur Herman Deru: Berduka Kita
Dengan gaya edukasinya yang tegas namun diselipi guyonan, Herman Deru berhasil mengajak warga utamanya para ibu-ibu dan petani di desa tersebut memahami perubahan mindset melalui program GSMP yang digencarkannya sejak 1,5 tahun lalu.
Dia mengatakan tidak melarang masyarakat menanam tumbuhan atau bunga.
BACA JUGA: Bahas Pasokan BBM, Gubernur Herman Deru & GM KPI Refinery Unit III Gelar Audiensi
"Silakan saja mau kaktus, lidah mertua dan sebagainya. Tetapi kalau saat mendesak lapar malam-malam enggak ada sayur tidak mungkin kaktusnya ditumis, atau lidah mertuanya dijadikan sayur," ujar Herman Deru disambut gelak tawa masyarakat.
Dia mengajak masyarakat, petani, dan ibu-ibu mulai bertanam kebutuhan sehari-hari seperti cabai, bawang, kunyit, kencur, dan kebutuhan dapur lainnya. Termasuk memelihara ikan dan ayam.
BACA JUGA: Wujudkan Generasi Sehat & Produktif, Herman Deru Ajak Kaum Ibu Kampanyekan Pangan Beragam
"Ini memang terkesan sepele tetapi kalau dilakukan jadi tidak perlu panik lagi saat harga cabai naik. Mari kita ubah pola pikirnya dari yang tadinya biasa membeli menjadi penghasil dan menanam sendiri," ajaknya.
Menurut dia, asalkan ada kemauan sebenarnya mengubah mindset itu tidaklah sulit.
Sebab, hampir di tiap rumah penduduk memiliki pekarangan dan tanaman hias.
"Saya imbau agar RT bisa mengajak warganya. Jangan khawatir soal bibitnya bisa minta ke Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian," jelasnya.
Sejauh ini, lanjutnya, GSMP telah menuai hasil yang menggembirakan karena ikut berkontribusi mengendalikan inflasi yang menjadikan Sumsel masuk 10 provinsi pengendali inflasi terbaik di Indonesia.
GSMP, menurutnya juga berperan menurunkan angka stunting Sumsel dengan angka paling signifikan di Indonesia.
"Kebutuhan sehari-hari terpenuhi juga gizinya dari telur dan ikan sehingga stunting ikut turun," ungkapnya.
Dia menjelaskan berdasarkan hitung-hitungan hampir setiap bulan keluarga umumnya mengeluarkan uang Rp 300.000 untuk membeli kebutuhan sayur, ikan, bawang, cabai, dan lainnya.
Jika pengeluaran ini bisa diminimalisir dengan menanam sendiri dan menghasilkan sendiri tentu kesejahteraan masyarakat akan semakin baik.
"Ayo wujudkan GSMP ini bersama dan menjadi contoh bagi yang lain," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ir. Ruzuan Efendi mengatakan puluhan warga Desa Sungai Pinang tersentuh bantuan bibit beraneka tanaman seperti cabai dan lainnya.
Melihat antusias yang begitu tinggi ini, bantuan bibit pun kembali diberikan kepada 40 warga termasuk kelompok wanita tani (KWT).
Mereka ini bahkan ada yang sudah berhasil menjadi pelopor GSMP di Desa Sungai Pinang.
"Kami harap mereka ini dapat semakin menyebarluaskan gerakan GSMP ini kepada masyarakat di Desa Sungai Pinang," ujarnya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Herman Deru bersama Anggota DPRD Provinsi Sumsel M.Yaser.
Hadir dalam kesempatan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan Dr. Ir. H. R. Bambang Pramono, M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ir. Ruzuan Efendi M.M. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terobosan Gubernur Sumsel Herman Deru di Sektor Pangan jadi Percontohan Daerah Lain
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian