jpnn.com, JAKARTA - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Barat (Sumbar) telah selesai melaksanakan Musyawarah Daerah Provinsi (Musdaprov) ke-15 pada Senin 8 November 2021.
Hasilnya, Nanda Satria terpilih jadi Ketua Umum KNPI Sumbar menggantikan Fadly Amran untuk periode 2021-2024.
BACA JUGA: Soal Pernyataan Menag, Ketum KNPI Sebut Konteksnya Motivasi dan Apresiasi
Mantan Ketua Umum KNPI Sumbar Fadly Amran menilai Nanda Satria terpilih lewat proses demokrasi yang sah di tubuh KNPI dan dirinya menghargai semua proses tersebut.
“Nanda adalah kader yang terpilih secara demokrasi organisasi. Inilah sosok yang kita harapkan. Artinya kita menghargai semua proses yang telah diijalani Nanda,” kata Fadly di Padang.
BACA JUGA: Bambang Soesatyo Sebut Warisan KNPI yang Dilupakan Banyak Orang, Oh Ternyata
Bagi dia, Nanda adalah sosok yang adaptif dan bisa bertanggung jawab terhadap organisasi KNPI secara keseluruhan.
“Saya menilai Nanda adalah sosok yang adaptif, cepat dekat dengan senior serta organisasi kepemudaan. Saya minta pertahankan itu,” ujar Wali Kota Padang Panjang itu.
Dengan menjadi pucuk pimpinan tertinggi di KNPI Sumbar, Fadly meminta Nanda untuk bisa menjadi roda organisasi dengan baik dan membuat program sesuai aturan yang tertera dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KNPI Sumbar.
“Jalani jalur organisasi baik itu kegiatan raker dan semua kegiatan yang diatur dalam AD/ART, serta kami meminta Nanda untuk mengayomi OKP dan juga DPD Tingkat 2 supaya suara pemuda direpresntasikan oleh KNPI," tutur dia.
Di sisi lain, dia juga berharap agar Nanda bisa menjalin komunikasi dengan pemeritah agar KNPI bisa memberikan kontribusi terhadap program-program pemerintah daerah.
“Jalin komunikasi dengan pemerintah, sebab bagi saya pemuda harus hadir dan berkontribusi terhadap program-program kepemerintahan,” kata Fadly.
Terlegitimasi
Sementara itu, Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Sumbar Demisioner Defika Yufiandra menegaskan Nanda adalah ketua KNPI Sumbar yang terlegitimasi secara sah.
Dengan terpilihnya Nanda, Defika menyebutkan KNPI Sumbar adalah satu. Sebab memiliki turunan serah terima jabatan yang jelas sejak era Marzul Veri, Adib Alfikri, dirinya sendiri, Fadly Amran dan lalu Nanda Satria.
“Artinya apa? dengan terpilihnya Nanda ini sudah menegaskan bahwa KNPI Sumbar ini cuma satu, baik itu dari jaman Marzul Veri hingga ke Nanda sekarang. Soal dualisme, itu bukan hal yang kita benarkan," tegasnya.
Dia juga menyampaikan tidak ada dualisme dalam tubuh KNPI Sumbar. Menurut dia, siapapun yang terpilih lewat jalur Musda yang dilakukan oleh Fadly Amran, itu lah pemimpin KNPI Sumbar yang terlegitimasi.
Hanya saja, dia berharap agar Nanda bisa merangkul semua lini di KNPI Sumbar. Selain itu, dia juga meminta agar Nanda bisa membentuk posisi tawar demi bisa menyatukan kembali KNPI.
“Demikian harapan saya. Saya juga meminta agar Nanda bisa menyingkronkan kegiatan KNPI Sumbar dengan Organisasi Kepemudaan yang berada di bawah KNPI, DPD KNPI dan pemerintah daerah sendiri. Sebab KNPI tidak mengurusi perorangan tetapi lebih kepada mengakomodir 67 OKP dan 19 DPD KNPI yang ada di Sumbar,” kata Fadly.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich