Sah, Prof Laode Resmi Jadi Rektor Pertama UICI

Kamis, 17 Juni 2021 – 23:25 WIB
Ketua MPT KAHMI Prof. Dr Harry Azhar Aziz (kanan) melantik Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin sebagai rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Periode 2021 – 2025 di Aula Utama KAHMI Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (17/6/2021) malam. Foto: Dok. UICI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI (MPT KAHMI) Prof. Dr Harry Azhar Aziz didampingi Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Viva Yoga Mauladi melantik Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin sebagai rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Periode 2021 – 2025.

Pelantikan tersebut berlangsung di Aula Utama KAHMI Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (17/6/2021) malam.

BACA JUGA: Menpora Amali Tinjau Pembangunan Kampus UIII, Rektor: Terima Kasih, Pak Menteri

Harry Azhar Aziz mengatakan lahirnya UICI ini adalah bagian dari cita-cita kemerdekaan Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Olegh karena itu, UICI diharapkan dapat menjadi salah satu role model dalam membantu mencerdaskan masyarakat Indonesia di era digital ini.

Dengan digital, menurut Harry, akses pendidikan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat baik dari pelosok tanah air hingga perkotaan sepanjang terakses dengan jaringan internet.

BACA JUGA: Respons Dua Rektor di Aceh soal Gelar Profesor Kehormatan Megawati, Merdeka!

“Kehadiran UICI secara momentum sangat tepat, karena hadir di era new normal. Cara kerja dan komunikasi menggunakan digital way. Untuk itu, UICI ditantang untuk ikut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. KAHMI punya tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridai Allah SWT dan itu tidak bisa tidak harus melalui pendidikan,” kata Harry.

UICI sendiri merupakan perguruan tinggi yang bernaung di bawah organisasi perkumpulan KAHMI dan dalam penyelenggaraannya di bawah Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI yang saat ini berjumlah 12 orang.

BACA JUGA: PLN Minta Dukungan TNI AL untuk Sukseskan Program Strategis Nasional

Untuk izin pendirian UICI sudah terbit sejak 23 Desember 2020 dan izin operasional UICI juga telah diterima dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 30 Desember 2020. Hal ini yang menjadi pertimbangan menetapkan tanggal 30 Desember menjadi hari kelahiran UICI.

Kampus UICI sendiri akan berada di Kawasan Rasuna Said Jakarta. Untuk workshop perkuliahan dilaksanakan di Gedung Graha Insan Cita (GIC) yang berada di Jalan Lafran Pane Nomor 100, Sukmajaya, Depok.

“Lokasi ini dipilih karena akses yang relatif mudah terjangkau dan berada di kawasan segi tiga emas Jakarta,” ungkap Subandriyo, Sekretaris MPT KAHMI.

Subandriyo juga mengungkapkan grand launching UICI direncanakan pada minggu ketiga bulan Juli 2021 bertepatan dengan masa penerimaan mahasiswa.

Mengenai sistem, website, dan lain-lain sedang disiapkan untuk Juli ini mengudara.

Sedangkan Koordinator Presidium MN KAHMI Viva Yoga Mauladi mengatakan UICI adalah perguruan tinggi yang lahir dari rahim keluarga besar HMI.

Dia mengajak seluruh anggota KAHMI untuk mendukung berdirinya UICI.

“Kita sama sama berikhtiar agar UICI ini benar benar menjadi kampus berbasis digital yang dapat menjawab tantangan zaman. Apa yang kita bangun hari ini akan menentukan masa depan umat dan bangsa. Maka, saya mengajak semua keluarga besar HMI, KAHMI turut mendukung pendirian dan penyelenggaraan UICI,” imbuh Viva Yoga.

Sementara itu, Prof Laode menyampaikan UICI dalam penyelenggaraan pendidikannya akan fokus mengembangkan sistem pendidikan berbasis budaya digital (digital culture) dengan metode Digital Integrated Learning System (DILS).

Metode ini akan mengintegrasikan Learning Management System (LMS) yang saat ini populer di Indonesia dengan Simulator Learning System (SLS) dan didukung oleh teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), paket pengembangan wawasan keislaman dan keindonesiaan.

“DILS yang dikembangkan UICI ini adalah inovasi dalam dunia pendidikan. Dengan sistem ini, mahasiswa bisa kuliah interaktif dengan dosen dimana saja, kapan saja dan dengan device apapun,” ungkap Prof Laode.

Prof Laode yang mempunyai pengalaman dua kali menjabat rektor di perguruan tinggi swasta itu yakin bisa membawa UICI menjadi universitas yang unggul dan diperhitungkan.

“Target kita di penerimaan mahasiswa pertama ini adalah 3.000 mahasiswa. Kita punya captive market keluarga besar HMI,” tambahnya optimistis.

Dia menambahkan untuk penerimaan mahasiswa baru tahun perdana ini dibuka pada awal Juli 2021. UICI membuka 4 jurusan yakni Bisnis Digital, Informatika, Sains Data, dan Komunikasi Digital. Semua jurusan ini diproyeksi sesuai dengan kebutuhan zaman.

Sebelumnya, pendirian UICI mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dukungan itu disampaikan saat Rakornas KAHMI pada 15 Januari 2021.

“Ini akan memperkaya inovasi pendidikan tinggi kita. Inovasi-inovasi seperti ini yang harus banyak dilakukan agar kita mampu memenangkan kompetisi global yang semakin ketat dan sengit,” ungkap Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Rakornas KAHMI saat itu.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler