Saham BTN Terus Diburu Investor

Senin, 08 Juni 2020 – 19:39 WIB
Penutupan perdagangan Senin (8/6), di mana saham BBTN melonjak 11,37 persen ke level Rp1.175. Foto dok BTN

jpnn.com, JAKARTA - Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terus diburu investor. Hal ini terlihat pada penutupan perdagangan Senin (8/6), di mana saham BBTN melonjak 11,37 persen ke level Rp1.175.

Transaksi saham BBTN juga cukup besar dengan volume perdagangan mencapai 3,4 juta lembar saham dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp400 miliar.

BACA JUGA: Kehadiran Tapera Berdampak Positif Bagi Saham BTN

Jika dihitung sejak penutupan pada 29 Mei 2020 lalu, harga saham BBTN sekitar Rp760, maka saham emiten bank yang fokus pada pembiayaan perumahan tersebut telah naik sekitar 54 persen hingga saat ini.

Analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja memperkirakan harga saham BBTN bisa mencapai Rp1.350. Hal ini didukung oleh kinerja bisnis BTN, khususnya di segmen KPR Subsidi masih terus tumbuh.

BACA JUGA: Seperti ini Skenario BTN untuk Menyambut The New Normal

Terlebih karena adanya tambahan kuota dari Subsidi Selisih Bunga sebagai salah satu kebijakan ekonomi Pemerintah di tengah pandemic Covid-19.

“Penambahan ini akan membantu NIM BBTN lebih baik,” ujarnya. 

BACA JUGA: Kehadiran Tapera Bikin Penyaluran Kredit BTN Semakin Positif

Terpisah, Analis Ciptadana Securities Erni Marsella Siahaan mengungkapkan, saham BBTN masih layak dikoleksi karena potensi peningkatan Net Interest Margin (NIM) atau margin bunga bersih pada semester kedua tahun ini.

“BBTN akan meraih tambahan likuiditas karena pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) , sehingga NIM bisa naik  dengan cost of fund yang makin rendah karena tambahan kuota dari skema Subsidi Selisih Bunga (SSB),” papar Eni di laporan risetnya.

Eni memprediksi NIM BBTN akan naik tipis menjadi 3,1%-3,3% pada akhir 2020 ini dibandingkan posisi NIM pada kuartal pertama tahun ini di 3,1%. Kiat Bank BTN dalam memperbaiki kualitas asetnya dinilai positif.

Sementara, Chief Economist BTN Winang Budoyo menilai kenaikan harga saham perseroan membuktikan kepercayaan investor yang cukup besar terhadap kinerja BTN.

"Selain itu kehadiran Tapera juga direspon positif pasar dengan mengoleksi saham BBTN," tutur Winang.

Menurut Winang, dengan backlog yang masih cukup besar, pada dasarnya permintaan akan rumah masih tinggi, terutama untuk perumahan subsidi. Dengan ditandatanganinya PP 25/2020 tentang Tapera semakin meyakinkan pasar bahwa program Perumahan Subsidi masih menjadi program unggulan Pemerintah. 

Adanya Tapera akan membuat pembiayaan program perumahan subsidi semakin stabil, jumlahnya berpotensi semakin besar dan tidak akan lagi tergantung pada APBN. Dengan kontribusi BTN terhadap KPR Subsidi yang lebih dari 90%, pasar percaya bahwa penyaluran dana Tapera akan sebagian besar melalui BTN.

“Karena itulah pasar melihat bahwa PP 25 sangat menguntungkan bagi sektor perumahan termasuk disini BTN tentunya,” pungkas Winang.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler