JAKARTA - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, minat masyarakat dan investor terhadap saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat tinggi. Tapi sayangnya, jumlah perusahaan plat merah yang melantai di bursa saham masih sedikit.
Dari total 141 BUMN, hingga saat ini baru 18 perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia. Bahkan tahun ini dipastikan hanya ada satu perusahaan milik negara yang menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yaitu PT Semen Baturaja.
Padahal di tahun-tahun sebelumnya minimal ada dua perusahaan BUMN yang IPO. Awalnya, pada 2013 ini akan ada tiga perusahaan yang go public.
Selain Baturaja, dua perusahaan lainnya adalah PT Pegadaian dan PT Pos Indonesia. Tapi dua perusahaan terakhir ini tidak mendapat izin dari pemerintah melalui Komite Privatisasi.
Nurhaida mengatakan, menjadi perusahaan terbuka justru membuat BUMN jadi lebih baik. Perusahaan dapat berkembang lebih pesat dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Perusahaan plat merah juga tidak mudah diintervensi oleh kepentingan politik karena setiap saat diawasi langsung oleh pemegang saham minoritas yaitu publik. Dia berharap ke depan lebih banyak lagi perusahaan BUMN yang go public.
"Melihat kondisi sekarang, sayang sekali hanya sedikit BUMN yang go public. Saya berencana mendiskusikan hal ini dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan," kata Nurhaida di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (21/2). (dri/jpnn)
Dari total 141 BUMN, hingga saat ini baru 18 perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia. Bahkan tahun ini dipastikan hanya ada satu perusahaan milik negara yang menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yaitu PT Semen Baturaja.
Padahal di tahun-tahun sebelumnya minimal ada dua perusahaan BUMN yang IPO. Awalnya, pada 2013 ini akan ada tiga perusahaan yang go public.
Selain Baturaja, dua perusahaan lainnya adalah PT Pegadaian dan PT Pos Indonesia. Tapi dua perusahaan terakhir ini tidak mendapat izin dari pemerintah melalui Komite Privatisasi.
Nurhaida mengatakan, menjadi perusahaan terbuka justru membuat BUMN jadi lebih baik. Perusahaan dapat berkembang lebih pesat dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Perusahaan plat merah juga tidak mudah diintervensi oleh kepentingan politik karena setiap saat diawasi langsung oleh pemegang saham minoritas yaitu publik. Dia berharap ke depan lebih banyak lagi perusahaan BUMN yang go public.
"Melihat kondisi sekarang, sayang sekali hanya sedikit BUMN yang go public. Saya berencana mendiskusikan hal ini dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan," kata Nurhaida di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (21/2). (dri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil RUPSLB Sumalindo Dipersoalkan
Redaktur : Tim Redaksi