JAKARTA - Dua perusahaan sekuritas pelat merah urung melepas saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada Desember iniSebelumnya, Danareksa Sekuritas dan Bahana Securities berencana melepas saham maskapai penerbangan BUMN itu akhir tahun ini
BACA JUGA: PLTU Lontar Beroperasi, PLN Hemat Rp11 Triliun
Adapun Mandiri Sekuritas masih dalam tahap mengkaji.Deputi Menteri BUMN Usaha Jasa Parikesit Suprapto mengatakan, hingga kemarin belum ada laporan resmi dari tiga sekuritas penjamin emisi saat penarawan saham perdana (IPO) Garuda itu
Sebagaimana diwartakan, Danareksa dan Bahana harus tekor saat menjadi underwriter atau penjamin emisi IPO saham Garuda pada Februari lalu
BACA JUGA: Samsung Perkuat Aplikasi
Gara-garanya, dari total 6,3 miliar saham Garuda yang dilepas, hanya 3.327.331.275 lembar yang terserap pasar, baik investor ritel ataupun institusi.Sedangkan sisanya 47,48 persen atau 3.008.406.725 lembar saham harus diserap underwriter
BACA JUGA: KPPU : Akuisisi Indosiar oleh SCTV Tak Langgar UU
Akibat harus menyerap saham yang tidak laku, ketiga sekuritas tersebut harus menanggung potensi rugi karena harga saham Garuda yang saat IPO dilepas Rp 750 per lembar terus turunDalam penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, harga saham Garuda bertengger di Rp 460 per lembar.
Akibatnya, ketiga sekuritas rugi besarHingga akhir kuartal ketiga 2011, Bahana menanggung rugi bersih Rp 290,63 miliar, Danareksa tekor Rp 59,86 miliar, dan Mandiri Sekuritas Rp 58,42 miliarMenurut Parikesit, pelepasan saham tersebut merupakan aksi korporasi, sehingga bisa dibahas secara internal oleh direksi dan komisaris BUMN yang bersangkutan"Kami di BUMN hanya meminta laporan," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengakui, saat ini manajemen Danareksa dan Bahana tengah mematangkan beberapa opsi untuk melepas saham GarudaSalah satunya dengan melepas ke investor strategis"Saat ini mereka sedang cari investor," ujarnya(owi/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indeks Berpotensi ke Level Lebih Tinggi Lagi
Redaktur : Tim Redaksi