jpnn.com, JAKARTA - Saham Zoom anjlok hingga 7 persen pada Rabu (29/5) setelah Google Meet akan segera digratiskan kepada penggunanya dalam waktu dekat.
Laman New York Post, Jumat (1/5) melaporkan, langkah Google menggratiskan Meet untuk memecah dominasi Zoom. Selama pandemi virus Corona (Covid-19) meluas banyak sebagian orang di dunia menggunakan aplikasi Zoom ketika bekerja di rumah.
BACA JUGA: Keluhan Terbaru Jokowi
Bahkan, pengguna Zoom melambung hingga 20 kali lipat menjadi lebih dari 200 juta penggna setiap harinya.
Google Meet, yang saat ini memiliki sekitar 100 juta pengguna aktif harian, sebelumnya dibatasi untuk pengguna bisnis atau mereka yang memiliki akun pendidikan. Peluncurannya sendiri akan dimulai secara bertahap beberapa minggu mendatang.
Wakil Presiden Google Suite, Javier Soltero menggembar-gemborkan sistem privasi yang ada di Meet untuk memukul keras Zoom, yang dalam beberapa pekan terakhir mendapatkan kritikan lantaran melakukan kesalahan privasi.
BACA JUGA: Demi Bisa Pulang Kampung, Pemudik Ini Rela Sembunyi di Tumpukan Kerupuk
Sejatinya, Google telah menyediakan aplikasi konferensi video gratis selama hampir 12 tahun melalui layanan Hangouts. Namun, fitur keamanan dan teknologi aplikasi tersebut ketinggalan zaman dan popularitasnya terus berkurang.
Google juga mengelola Duo, aplikasi panggilan video yang hanya dapat diakses di smartphone. Meski Google telah lama menawarkan alat bisnis versi publik secara gratis, termasuk Gmail dan Google Documents, belum ada yang bisa setara Meet.
BACA JUGA: Kemenhub Bakal Terbitkan Aturan Baru Terkait Larangan Mudik, Apa Isinya?
Google Meet akan menyediakan layanan gratis setelah satu jam mulai Oktober 2020. Hal itu berbeda dibanding Skype dan layanan baru Messenger Room milik Facebook.
Akun konsumen Zoom memiliki batasan 40 menit. Panggilan temu gratis juga akan dibatasi tidak lebih dari satu host dan 100 peserta. Skype dan Meesenger Room sama seperti versi gratis Zoom, tetapi di atas batas 50 orang. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian