jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta polisi mengusut tuntas temuan senjata api (senpi) dan ratusan amunisi ilegal di wilayah Jatisampurna, Kota Bekasi.
Keberadaan senpi dan amunisi itu sebelumnya diketahui setelah polisi menangkap seseorang berinisial VIN dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba.
BACA JUGA: Tolak Intimidasi, Sahroni Minta Polisi Ungkap Motif Perusakan Mobil Jurnalis Hussein Abri
Sahroni menyebut pelaku semacam ini diyakininya kerap berbuat aksi arogan dan meresahkan masyarakat.
"Yang seperti ini sangat mungkin membahayakan keselamatan masyarakat sekitarnya. Sudah make narkoba, punya senpi ilegal pula. Enggak terbayang kalau emosinya sedang tidak terkontrol, berbahaya sekali, bisa hilang nyawa manusia di tangan orang seperti ini," kata Sahroni di Jakarta, Selasa (13/8).
BACA JUGA: Kontroversi alat Kontrasepsi di PP 28 Tahun 2024, Pemprov Jateng Tunggu Permenkes
Oleh karena itu, legislator Partai Nasdem itu meminta Polda Metro Jaya menjerat pelaku dengan pasal berlapis, baik tentang peredaran narkoba maupun kepemilikan senpi ilegal.
"Beri hukuman setimpal dan cari tahu asal usul narkoba beserta senpinya. Lacak dan ungkap sampai ke penjualnya," ujar Sahroni.
BACA JUGA: Usut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istri, Polisi Periksa Cairan di Kamar Korban
Politikus kelahiran Tanjung Priok, Jakarta Utara itu khawatir dengan maraknya kepemilikan senpi yang akan sangat membahayakan keselamatan masyarakat.
Menurut Sahroni, kepemilikan senpi secara ilegal cenderung dipakai untuk hal terlarang.
"Khususnya untuk senpi ilegal, rasanya belakangan ini semakin banyak yang terungkap, dan pemiliknya, kan, sudah pasti orang enggak benar, entah dipakai untuk apa itu sama dia," kata Sahroni.
Sahroni mengingatkan Polri untuk tidak menoleransi kepemilikan senpi secara ilegal oleh masyarakat untuk mencegah aksi kriminalitas.
"Saya minta polisi tegas menyikapi temuan seperti ini. Jangan sampai ada aksi kriminal baru di negara kita, penembakan massal, misalnya. Ngeri itu," ujarnya.
Dia meminta polisi mengusut tuntas asal-usul kepemilikan senjata api ilegal tersebut.
"Khawatir ada jaringan terorganisir yang men-supply senjata api tersebut. Polisi harus coba usut kemungkinannya," kata Sahroni.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam