jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan, Said Abdullah terpilih sebagai pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024.
Dalam Kongres V PDI Perjuangan di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Sabtu (10/8), Said yang juga putra Sumenep Madura ini dipilih Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua DPP Bidang Perekonomian.
BACA JUGA: Peserta Kongres PDIP Serahkan Puluhan Hewan Kurban kepada Umat Islam di Bali
“Sebagai kader yang loyal, saya siap menjalankan semua tugas perutusan yang diamanahkan partai maupun Ketua Umum PDI Perjuangan. Saya akan menjaga muruah (kehormatan, red) partai serta selalu bekerja dalam koridor yang sudah digariskan partai,” tegasnya.
Usai dilantik, Said menegaskan komitmennya untuk membumikan prinsip Trisaksti yang diajarkan bung Karno pada generasi masa kini.
BACA JUGA: OTT KPK Terhadap Nyoman Dharmanta Bisa Mendelegitimasi Keputusan Kongres PDIP 2019
Menurutnya, prinsip Trisakti sangat relevan untuk terus dipahami dan diwujudnyatakan oleh generasi milenial dalam menghadapi tantangan yang ada.
Tak hanya itu, Said yang juga anggota DPR RI selama tiga periode ini siap mengimplementasikan konsepsi ekonomi Soekarno. Hal ini didorong oleh semangat nasionalisme dengan tujuan mensejahterakan rakyat serta mewujudkan kemakmuran dan keadilan dengan jiwa gotong royong.
BACA JUGA: Jeirry Sumampow Sampaikan Lima Catatan Terkait Calon Menteri
“Program kami ke depan, bagaimana menguatkan basis perekonomian masyarakat. Karena itu, kami konsisten menerapkan prinsip Trisakti Bung Karno sebagai pijakan strategis operasional,” terangnya.
Konsepsi ekonomi Soekarno, menurut Said, merupakan sistem ekonomi yang terintegrasi dengan pembangunan dengan konsep berdikari dan Tri Sakti, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Karena itu, membumikan konsep Tri Sakti ini akan menjadi program kerjanya selama 5 tahun mendatang.
“Politik ekonomi PDI Perjuangan itu pro wong cilik (rakyat kecil, red). Intinya, bagaimana memberdayakan ekonomi para bakul-bakul di pasar tradisional (pedagang kecil), kaum marginal, pemilik warung, para petani dan pelaku industri kerajinan, dan lain-lainnya,” jelasnya.
Keunggulan konsepsi ekonomi Bung Karno, kata Said meletakkan rakyat sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi. Bahkan konsepsi ini menjadi pedoman bagi PDI Perjuangan dalam mendesain kebijakan ekonominya yang pro wong cilik.
“Konsepsi ekonomi Soekarno adalah sistem ekonomi yang menumbuhkan kesejahteraan rakyat dan untuk kemanfaatan sebesar-besarnya bagi rakyat berdasarkan Pancasila,” jelasnya.
Untuk itu tegas Said, program pembangunan haruslah dirancang dengan melibatkan partisipasi rakyat. Artinya, pembangunan harus berorientasi pada kepentingan dan kemakmuran rakyat.
“Jadi, semua program yang saya buat nanti semuanya bermuara bagaimana ekonomi wong cilik ini terdongkrak naik selaras dengan cita-cita kemakmuran rakyat,” tuturnya.
Selain itu, program lainnya jelas Said, memperkuat peran serta kedudukan ekonomi negara. Hal ini sejalan dengan prinsip pasal 33 UUD 1945. Hal itu penting guna memastikan bahwa perekonomian berjalan sesuai rencana.
“Sektor ekonomi strategis dan menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Dan hasilnya harus dinikmati sebesar-besarnya oleh rakyat,” pungkasnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koordinator TePI: Sangat Wajar Jika Megawati Minta Jatah Menteri PDIP Terbanyak
Redaktur & Reporter : Friederich