Said Aqil: Negara Tidak Boleh Kalah dari Terorisme

Minggu, 13 Oktober 2019 – 20:31 WIB
KH Said Aqil Siradj. Foto: M. Fathra NI/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aksi serangan yang dilakukan terduga teroris terhadap Menko Polhukam Wiranto menjadi peringatan bagi aparat keamanan untuk bekerja lebih maksimal dalam memberantas jaringan teror.

Menurut Ketua PBNU Said Aqil Siradj, negara tidak boleh kalah dengan radikalisme dan terorisme yang terjadi di tanah air sekarang ini.

BACA JUGA: Waspada! Pernyataan Said Aqil Siradj Dipelintir

“Aparat kepolisian harus mampu mengungkap dan menindak aktor intelektual di balik aksi-aksi teror yang terjadi di tanah air. Kami Nahdatul Ulama (NU) meminta aparat kepolisian harus mampu bertindak tegas terhadap radikalisme dan tidak boleh ada kesan negara kalah dalam menghadapinya,” kata Said dalam siaran persnya, Minggu (13/10).

Said mengatakan, saat ini radikalisme sudah ada di mana-mana. Ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumbawa, Bima, Sulawesi Tengah dan lain-lain. “Saat ini Indonesia sudah darurat terorisme dan radikalisme, karena selama ini kita bersikap terlalu ramah kepada mereka,” sambung dia.

BACA JUGA: Said Aqil Minta Umat tak Dengarkan Arahan Ulama yang Sifatnya Adu Domba

Untuk itu, demi menyelamatkan NKRI, menyelamatkan seluruh bangsa Indonesia, maka sekecil apa pun yang teroris lakukan harus ditindak tegas.

Said menegaskan bahwa tindakan terorisme adalah tindakan biadab yang jauh dari norma, agama dan akhlakul karimah. “Apa yang mereka lakukan adalah tindakan biadab dan tidak sesuai dengan agama apa pun. Jadi kita harus lawan bersama. Apalagi mereka sudah berani terang-terangan,” katanya.

Sementara itu, Staf Khusus Badan Pembina Ideologi PAncasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo dalam dialog “Pancasila di Tengah Radikalisme” yang digelar, Minggu (13/10) mengingatkan kembali bahwa radikalisme sudah mengancam keutuhan bangsa dan negara.

”Saat ini radikalisme sudah sangat mengancam keutuhan bangsa. Karena paham-paham radikalisme ingin mengubah pancasila yang telah menjadi kesepakatan bangsa ini. Maka ke depan tantangan kita adalah bagaimana memperkuat ideology pancasila dalam praktek kehidupan berbagsa dan bertanah air,” katanya.

Maka, sambung dia, bangsa ini perlu membumikan pancasila agar mampu menyentuh kaum milenial. “Membumikan pancasila di kalangan anak muda penting dalam menangkal paham radikalisme. Hal ini agar para kaum milenial tak mendapat masukan tentang agama dari sisi yang sempit sehingga kemudian menciptakan radikalisme tadi,” tandasnya. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler