jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal terpilih sebagai Presiden Partai Buruh masa bakti 2021-2026 setelah parpol tersebut menggelar Kongres I di Jakarta, Selasa (5/10).
Dalam kongres itu turut ditunjuk Wakil Presiden Partai Buruh yang dijabat Agus Supriyadi.
BACA JUGA: 10 Pasangan Mesum sedang Bermesraan, Polisi Datang
Sementara itu, Sekjen Partai Buruh dijabat Ferry Nuzarli dan Bendahara Umum Partai Buruh ditempati Luthano Budyanto.
Said Iqbal beralasan, Luthano ditunjuk karena punya latar profesional dan memahami keinginan para buruh.
BACA JUGA: Napi Teroris Imam Mulyana Simpan Bom 35 Kg di Gunung Ciremai
"Orang profesional yang kami hire yang cinta pada buruh dan punya latar belakang serikat buruh yaitu Luthano Budyanto," kata Iqbal dalam konferensi pers secara virtual usai pelaksanaan Kongres I Partai Buruh di Jakarta, Selasa ini.
Kongres I Partai Buruh juga menetapkan Ketua Badan Pendiri atau Ketua Majelis Rakyat Partai Buruh dijabat Sonny Pudjisasono.
"Berikut Ketua Majelis Nasional Partai Buruh Agus Ruli yang juga Sekjen SPI. Terakhir Ketua Mahkamah Partai Buruh yaitu Bung Riden Hatam Azis yang juga adalah Presiden FSPMI," tutur Iqbal.
Menurut Iqbal, Partai Buruh juga memiliki susunan kepengurusan inti dengan 20 ketua bidang dari yang mengurusi pengkaderan, pemilu, hingga ideologi.
Partai Buruh, katanya, juga sudah menyusun kepengurusan sesuai UU Pemilu yaitu memiliki perwakilan di 34 provinsi dan ada di 409 dari total 514 kabupaten/kota.
"Kami juga sudah terbentuk kepengurusan dari total kecamatan 7242 kecamatan. Syaratnya 50 persen, jadi kalau dibagi 50 persen kalau dikali 50 persen ketemunya kecamatan harus dipenuhi 3621 kecamatan kami sudah ada partai buruh di 1450 kecamatan," ujar Said Iqbal.
Pria kelahiran Jakarta itu berharap Partai Buruh bisa mengikuti Pemilu 2024 dengan struktur kepengurusan yang memenuhi aturan.
"Insyaallah dengan mengucap bismillah memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa, Partai Buruh siap mengikuti pemilu 2024," tutur Said Iqbal. (ast/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan