jpnn.com - Muhammad Said Sanjaya, pria asal Madiun, Jatim, bisa dibilang Stevie Wonder-nya Indonesia. Setidaknya, di usia yang masih terbilang muda, kiprah mahasiswa UNY itu sudah mengejutkan banyak orang.
DILA RAHMATIKA, Madiun
BACA JUGA: Karolina Nasution, Gadis Tunanetra Jago Catur, Skak!
JARI jemari Muhammad Said Sanjaya tampak lincah memainkan tuts piano. Sesekali kepalanya manggut-manggut mengikuti irama musik yang dimainkan.
Sementara, belasan siswi yang duduk di sekelilingnya dengan penuh penghayatan menyanyikan Asal Kau Bahagia. Bersamaan berlalunya lagu karya Armada itu, tepuk tangan membahana seisi ruangan.
BACA JUGA: Saharuddin Daming, di Tengah Kegelapan Raih Doktor Bidang Hukum
Momen tersebut terjadi saat Said diundang sebagai bintang tamu acara perpisahan siswa kelas XII SMKN 1 Geger, Kabupaten Madiun, beberapa waktu lalu. Pun aksinya mengundang decak kagum lantaran tidak kalah dengan keyboardist profesional meski memiliki keterbatasan sebagai tunanetra.
Bukan kali ini saja Said tampil di depan publik. Pada 29 April lalu Said bersama kelompok musiknya unjuk gigi dalam sebuah festival musik skala nasional di Bandung. ‘’Kami dapat juara dua,’’ ujar mahasiswa semester IV jurusan Pendidikan Musik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu bangga.
Agak jauh ke belakang, beberapa tahun silam Said tampil di acara wisuda salah satu kampus swasta di Kota Madiun yang dihadiri menteri BUMN kala itu, Dahlan Iskan. ‘’Selesai main, saya diminta memainkan sebuah lagu lagi,’’ kenang warga Jalan Ki Ageng Kebo, Kelurahan Kanigoro, Kartoharjo, ini.
Baru-baru ini Said juga dipercayai oleh teman seangkatannya untuk mengaransemen sebuah lagu genre rock n roll menjadi bernuansa orkestra.
Hanya dalam waktu seminggu pemuda 24 tahun itu berhasil menyelesaikan tugasnya. Pada 4 Mei lalu, lagu tersebut ditampilkan dalam sebuah perhelatan musik orkestra di kampusnya.
Said jatuh cinta dengan musik sedari kecil. Namun, baru bersentuhan dengan beragam alat musik saat bersekolah di SLB Glonggong, Dolopo, Kabupaten Madiun. ‘’Dikenalkan sedikit sama guru, lalu saya kembangkan sendiri,’’ beber bungsu dari tiga bersaudara ini.
Bakat dan instingnya yang tajam membuat Said dengan cepat mampu menguasai alat musik yang dipelajarinya. Kemampuannya semakin berkembang saat sekolah di SMKI Solo jurusan musik selepas SLB.
Lulus dari SMKI pada 2016 lalu, pengagum Stevie Wonder ini diterima di UNY. Sekaligus menjadi mahasiswa tunanetra pertama yang mengenyam bangku kuliah jurusan pendidikan musik kampus itu. ‘’Inginnya nanti lanjut S-2 jurusan yang linier,’’ ungkapnya. ***(c1/isd)
Redaktur & Reporter : Soetomo