jpnn.com - Meski tunanetra, Karolina Nasution, 16, jago main catur. Prestasinya sudah moncer di level nasional.
RAYMOND CHOUDA, Sangatta
BACA JUGA: Amputasi Cara Satu-satunya, Raih Beasiswa dari Australia
NAMANYA Karolina Nasution, murid Kelas IX SMPLB Bahasa Hati, Sangatta, Kutai Timur Kaltim.
Anak dari pasangan Dohar Nasution dan Maria Pohan tersebut sudah pernah unjuk gigi di ajang catur tingkat nasional.
BACA JUGA: Fasilitas Bagi Penyandang Disabilitas Bakal Dikembangkan
Dia bahkan berhasil meraih posisi 20 dari 33 provinsi se-Indonesia, bersanding dengan peserta lain yang merupakan masyarakat umum yang bukan penyandang disabilitas.
Kepiawaiannya itu sempat ditunjukkannya di hadapan banyak orang, yakni dengan mencoba bertanding catur melawan Bupati Kutim Ismunandar di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Kompleks Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Selasa (12/12) lalu.
BACA JUGA: Pilkada 2018 Dipastikan Ramah Bagi Disabilitas
Tidak bermain panjang pikir. Dalam tiga langkah permainan ditarget selesai.
Meski sebelumnya dia merencanakan meraih skak mat atas sang kepala daerah dalam tiga langkah, Karolina harus bersabar.
Sebab ternyata, bupati yang dilawannya tak begitu mudah dikalahkan dengan jurus jitunya. Pertandingan berakhir remis, tak ada yang menang dan kalah.
Pun begitu, permainan itu menjadi pusat perhatian yang menarik. Sebab, cara bermain Karolina yang tak biasa.
Dia menggunakan papan catur khusus yang terdapat lubang penjepit, sehingga pion tidak berubah posisi meski meja terguncang. Karolina terus meraba pion milik bupati ketika membaca permainan.
“Dia (Karolina) belajar dari seorang guru, Sudirman, anggota Percasi (Persatuan Catur Indonesia) Kutim. Butuh waktu empat bulan baginya hingga dia terbilang lihai adu strategi catur,” ulas Maria Pohan, ibunda Karolina.
Walhasil, lanjut Maria, hingga kini catur menjadi sebuah dunia indah bagi Karolina. Dengan bermain catur, anak kembar dua itu menjadi dikenal banyak orang. “Tak hanya itu, dia juga pandai bernyanyi,” imbuh dia.
Penggiat Sosial ABK Kutim Basuki mengatakan, tiap anak penyandang disabilitas perlu akses lebih terhadap dunia pendidikan, agar mudah menemukan bakatnya.
Seperti Karolina, selain lihai main catur, juga juga memiliki kepandaian dalam ilmu matematika dan fisika. (*/kri/k9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPAI Prihatin Rendahnya Perlindungan pada Anak Disabilitas
Redaktur & Reporter : Soetomo