JAKARTA - Saina Nehwal gagal memenuhi ambisinya merebut gelar juara kedua secara beruntun di Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013. Itu terjadi setelah wakil India tersebut dipaksa mengakui ketangguhan wakil Jerman, Juliane Schenk lewat pertarungan rubber set dengan skor 21-12, 13-21, 14-21 dalam laga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6).
Hasil itu tentu sangat mengecewakan bagi Nehwal. Sebab, dia sangat berambisi untuk melakukan back to back champions. Musim lalu, peraih perunggu Olimpiade 2012 tersebut berhasil melaju ke tangga juara.
Hasil negatif tersebut juga membuat koleksi juara Saina di Indonesia Open mandek. Sebelumnya, Sain sudah mendapatkan tiga gelar juara. Masing-masing pada musim 2009, 2010 dan 2012.
Sementara, bagi Schenk, kemenangan tersebut sangat mengejutkan. Sebab, dirinya mengalahkan unggulan kedua yang awalnya disebut-sebut bakal melaju ke final. Namun, Schenk ternyata mampu membalikkan semua prediksi awal.
“Saya sebenarnya sudah sangat lelah. Namun, semangat saya tetap menyala karena melihat Istora yang sangat penuh dengan penonton. Jadi, saya terus bermain dengan baik demi penonton,” terang Schenk setelah pertandingan.
Hasil tersebut juga menjadi bukti bahwa dirinya layak menjadi andalan Jerman. Sebab, sebelum berangkat, dirinya dikeluarkan dari Federasi Badminton Jerman.
“Saya ingin memberi bukti. Tapi, yang lebih penting, saya ingin bermain Badminton yang merupakan olahraga favorit saya,” tegas Schenk. (jos/jpnn)
Hasil itu tentu sangat mengecewakan bagi Nehwal. Sebab, dia sangat berambisi untuk melakukan back to back champions. Musim lalu, peraih perunggu Olimpiade 2012 tersebut berhasil melaju ke tangga juara.
Hasil negatif tersebut juga membuat koleksi juara Saina di Indonesia Open mandek. Sebelumnya, Sain sudah mendapatkan tiga gelar juara. Masing-masing pada musim 2009, 2010 dan 2012.
Sementara, bagi Schenk, kemenangan tersebut sangat mengejutkan. Sebab, dirinya mengalahkan unggulan kedua yang awalnya disebut-sebut bakal melaju ke final. Namun, Schenk ternyata mampu membalikkan semua prediksi awal.
“Saya sebenarnya sudah sangat lelah. Namun, semangat saya tetap menyala karena melihat Istora yang sangat penuh dengan penonton. Jadi, saya terus bermain dengan baik demi penonton,” terang Schenk setelah pertandingan.
Hasil tersebut juga menjadi bukti bahwa dirinya layak menjadi andalan Jerman. Sebab, sebelum berangkat, dirinya dikeluarkan dari Federasi Badminton Jerman.
“Saya ingin memberi bukti. Tapi, yang lebih penting, saya ingin bermain Badminton yang merupakan olahraga favorit saya,” tegas Schenk. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Mudah, Owi/Butet Dendam
Redaktur : Tim Redaksi