jpnn.com - DEPOK - Program BPJS membuat puskesmas dan RSUD tak pernah sepi pasien. Mulai subuh hingga sore, antrian tetap panjang demi mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
Seperti yang terpantau di Puskesmas Cinere dan RSUD Depok. Sejak pagi antrian tidak berujung. Bahkan banyak pasien mengaku sudah berada di lokasi sejak subuh untuk mendapatkan nomor kecil.
BACA JUGA: Empat Jam, Listrik RSUD Depok Tiga Kali Mati
"Ini saya dapat nomor dua karena saya sudah dari jam 4.30 sudah di sini. Kalau tidak begitu, pasti dapat nomor besar," kata Rosita, 38, kepada JPNN, Selasa (2/8).
Meski mendapatkan nomor kecil, Rosita tetap tidak bisa pulang lebih awal. Ini keempat kalinya dia berobat ke RSUD Depok karena penyakit ginjal.
BACA JUGA: Halus, PDIP Tolak Ajakan Gabung Koalisi Usung Ahok
"Saya pasti pulangnya jam 3 sore, soale sudah hafal sih. Kan ini saya empat kali berobat jadi sudah tahu jam pulangnya," ujarnya tertawa lepas.
Senada itu, Sutinah, 67, yang datang ke Puskesmas Cinere hanya untuk mendapatkan rujukan ke RSUD Depok. Dia mengaku butuh dua hari baru bisa berobat ke RSUD.
BACA JUGA: Risma Menang 4-3 Atas Ahok
"Kemarin antri di Puskesmas Cinere, sekarang di RSUD Depok. Ya namanya BPJS, di mana-mana antri, namanya nggak bayar," ujarnya.
Banyaknya pasien, membuat satu dokter harus melayani lebih dari 50 pasien setiap harinya. Di pintu ruangan dokter tercantum pemeriksaan lima menit.
Namun, faktanya pemeriksaan tidak sampai lima menit. Bahkan saat pemeriksaan, dua pasien sekaligus dipanggil. Pasien pun diperiksa dalam keadaan duduk dan tidak sedetil bila berobat mandiri alias pakai uang tunai.
"Ya kalau lama-lama dilayani pasien bisa marah-marah. Ini saja sudah cepat masih dikomplain pasien," celetuk salah satu perawat saat menjawab pertanyaan pasien yang tidak puas dengan pemeriksaan dokter. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Demokrat Ungkap Opsi-opsi Koalisi di Pilkada DKI
Redaktur : Tim Redaksi