jpnn.com - Bagi Anda yang sudah terdiagnosis memiliki asam urat, pengaturan makanan sangat dibutuhkan untuk menurunkan kadar asam urat sekaligus tingkat kekambuhannya. Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Sehingga, bagi penderita asam urat, makanan yang tinggi purin sebisa mungkin harus dihindari, seperti jeroan, daging sapi dan kambing, ikan tuna dan sarden, dan lain-lain. Lantas, bagaimana dengan keju, apakah boleh dikonsumsi?
Perlu diketahui, jika jumlah asam urat berlebih, dr. Andika Widyatama dari KlikDokter mengatakan, kelebihannya tersebut bisa menumpuk di dalam jaringan tubuh dalam bentuk kristal monosodium urat (kristal asam urat).
BACA JUGA: 5 Diet Mudah Bagi Penderita Asam Urat Saat Buka Puasa
“Pada tahap awal, biasanya tak menimbulkan gejala, hingga akhirnya terjadi penumpukan kristal di berbagai organ, apalagi jika tidak diobati dengan tepat,” katanya.
Kristal asam urat yang akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan gangguan peradangan pada area persendian. Semua sendi di tubuh bisa terdampak, tapi biasanya yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, jari kaki, lutut, dan pergelangan kaki.
BACA JUGA: 6 Menu Sarapan yang Aman untuk Penderita Diabetes
Jauhi makanan yang kandungan purinnya tinggi
"Selain diproduksi secara alami dalam tubuh, purin juga dapat berasal dari makanan yang Anda konsumsi. Dengan demikian, sangat penting bagi seseorang yang mengalami hiperurisemia atau asam urat untuk menghindari beberapa makanan yang dapat memperparah kondisinya," ujar dr. Andika.
BACA JUGA: 4 Makanan Ini Wajib Dihindari Penderita Hipertensi
Makanan yang biasanya membuat asam urat kambuh adalah jeroan, seperti otak, hati, paru, jantung, atau organ dalam lainnya. Jeroan diketahui memiliki kadar purin sangat tinggi, yaitu sekitar 100-1.000 mg per 100 gram. Selain jeroan, beberapa jenis makanan laut seperti ikan sarden, kerang, udang, serta daging sapi dan kambing juga tinggi purin.
Penderita asam urat pun juga harus menghindari makanan yang kadar lemaknya tinggi. “Penderita harus membatasi asupan makanan tinggi lemak yang dapat menghambat proses pengeluaran asam urat atau ginjal,” jelas dr. Andika.
Beberapa makanan yang tinggi lemak yang dimaksus adalah produk susu dan olahannya yang tinggi lemak, daging berlemak, makanan bersantan, atau minyak kelapa.
Tak hanya itu, penderita juga harus jauh-jauh dari minuman beralkohol (bir) serta makanan dan minuman yang mengandung pemanis sukrosa.
Bagaimana dengan keju?
Keju juga disebut-sebut sebagai salah satu makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga harus dihindari. Apa iya?
"Biasanya makanan itu digolongkan menjadi tiga, purin tinggi, sedang, dan rendah. Kalau tinggi itu semisal bebek, jeroan, otak, hati, jantung, atau makanan laut. Purin yang sedang itu dimiliki daging ayam, unggas, dan semacamnya. Nah, kalau produk olahan susu seperti keju itu tergolong memiliki kadar purin yang rendah,” kata dr. Atika dari KlikDoktermenjelaskan.
Jadi, keju masih boleh dikonsumsi penderita asam urat, dengan catatan tidak dimakan secara berlebihan.
"Meski rendah, kalau dimakan terlalu banyak tetap saja meningkatkan kadar purin dalam tubuh Anda. Konsumsinya tetap perlu dibatasi,” pungkasnya.
Sebetulnya, hampir semua makanan memiliki kandungan purin, entah tinggi, sedang atau rendah. Bagi Anda yang sudah terdiagnosis sakit asam urat, pemilihan makanan ini harus diperhatikan.
Yang pasti, makanan tinggi purin harus dihindari. Makanan yang kadar purinnya sedang atau rendah seperti keju, boleh saja dikonsumsi, tetapi harus tahu batasannya.
Selain itu, dr. Andika juga mengingatkan, penderita asam urat harus memastikan kadar asam uratnya terkontrol dengan minum air putih 2 liter per hari dan memeriksakan diri ke dokter secara rutin.(RN/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Makanan ini Bisa Memicu Migrain
Redaktur & Reporter : Yessy