jpnn.com - KUPANG - Sabtu (2/7) sekira pukul 08.00, warga RT 12/RW 04, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, dikejutkan dengan penemuan mayat yang teridentifikasi bernama Nurhayati, warga Solor, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kamar di rumah singgah (RS) Yayasan Flobamora. Jasad Nurhayati pertama kali ditemukan oleh Enggilina Oki, 26, yang selama ini tinggal bersama Nurhayati di rumah singgah tersebut.
BACA JUGA: Jenazah Bayi yang Dibawa Naik Motor Itu Melintasi 3 Kabupaten/Kota
Enggilina, kepada Timor Express (JPNN Group) mengatakan, selama ini kondisi Nurhayati memang sakit. Keluarganya pun tak mau merawatnya. Oleh karena itu, ia dititipkan di rumah singgah tersebut.
Menurut Enggilina, Jumat malam, ia melihat pintu kamar Nurhayati tak tertutup. “Saya pergi ke kamar dia dan lihat dia tidak bergerak. Saya dekat dan pastikan ternyata dia sudah meninggal," sebut Enggilina.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat dengan Bayi yang Jenazahnya Dinaikkan Motor
Mengetahui korban sudah tak bernyawa, Enggilina langsung memberitahukan ke saksi lainnya yakni Rahel Nomleni. Selanjutnya, kedua saksi pun melapor ke aparat pemerintah setempat termasuk ke Polsek Maulafa.
Sekira pukul 10.00, pihak Polsek Maulafa di bawah pimpinan Kapolsek Maulafa, Kompol Sriyati terjun ke lokasi dan mengamankan TKP.
BACA JUGA: Petani Bawa Jenazah Anak Naik Motor, RS Sanglah Masih Bungkam
Sekira pukul 11.00, tim Inafis Polres Kupang Kota tiba di lokasi penemuan jasad Nurhayati dan langsung melakukan olah TKP. Selanjutnya, sekira pukul 11.30 jasad perempuan asal Solor, Kabupaten Flores Timur itu langsung dibawa ke ruang IPJ RSUD Prof. dr. W. Z. Johannes Kupang.
Kapolsek Maulafa, Kompol Sriyati, mengaku pihaknya baru mendapat informasi terkait penemuan jasad korban Nurhayati dari warga sekira pukul 10.00. Setelah mendapat informasi, aparat langsung terjun ke lokasi dan melakukan pengamanan.
“Kita juga berkoordinasi dengan Tim Inafis Polres Kupang Kota sehingga langsung dilakukan olah TKP dan jasad korban pun dievakuasi ke ruang IPJ RSUD Prof. dr. W. Z. Johannes Kupang," sebut Sriyati.
Salah seorang pengurus Yayasan Flobamora, Gusti Brewon mengaku rumah yang ditempati para saksi dan korban selama ini dijadikan sebagai rumah singgah bagi orang-orang yang menderita sakit dan tidak punya keluarga.
Camat Maulafa, Corinus Tuan juga langsung mengeluarkan instruksi untuk menghentikan segala jenis kegiatan di rumah singgah yang disewa oleh Yayasan Flobamora itu. Pasalnya, selama beraktivitas, tidak ada koordinasi antara Yayasan Flobamora dengan pemerintah setempat.(JPG/gat/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Brexit Macet 20 Km, Cobalah Jalur Alternatif Ini
Redaktur : Tim Redaksi