BACA JUGA: Hatta Rajasa: Timnas Akan Balas 4-0
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari PSSI atau panitia LOC perihal identitas korban, namun seorang saksi mata, Anton (34), mengaku sempat melihat lelaki yang mengenakan baju Timnas berwarna merah itu sebelum tewas."Dia bukan pemulung (seperti yang diberitakan sebelumnya), tapi memang ikut mengantri dan rebutan tiket
Warga Palmerah Jakarta itu, mengatakan, saat mulai terjadi kericuhan, para pengantri tiket di seluruh pintu masuk loket penjualan mulai saling dorong
BACA JUGA: Ancaman Hengkang Pemain
Terdengar berkali-kali suara menjerit kesakitan akibat berhimpitan, termasuk si lelaki paruh baya yang berada tak jauh darinya itu.‘’Karena terus dorong-dorongan, beberapa orang mulai berteriak kesakitan
BACA JUGA: Yang Tewas Diduga Pemulung
Apalagi waktu polisi minta masuk ke dalam stadion, semuanya saling berebutan masuk tapi pintunya kecil dan terbatasNah, laki-laki itu mulai jatuh pingsanMungkin karena kekurangan oksigen,’’ kata Anton lagi.Meski banyak yang teriak kesakitan dan beberapa orang tampak lemas seperti akan pingsan, namun tidak meredakan aksi saling dorongAnton yang berada tidak jauh dari laki-laki paruh baya itu mulai melihat korban lemas dan jatuh pingsanNamun tidak banyak yang bisa diperbuatnya.
"Sangat berdesakan dan tidak bisa berbuat apa-apaLama sekali dia terjepit dan dibiarkan begitu sajaSaat ada yang menolong, semua sudah terlambatDi pergelangan tangannya sudah memutih semua dan sudah meninggalSaya melihat itu semua dan di sana tidak ada yang ambulance,’’ kata Anton yang mengaku hanya mendapat 2 tiket meski sudah mengantri lebih dari 12 jam.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gol Pertama Kacaukan Segalanya
Redaktur : Tim Redaksi