jpnn.com - JAKARTA - Mantan Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede mengaku mengetahui Bank Century bermasalah berdasarkan informasi Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono pada 13 November 2008. Menurut Raden, dirinya diberitahu tentang persoalan Bank Century oleh Boediono melalui telepon.
"Ditelepon Gubernur BI (Boediono, red). Diminta menghadap beliau. Ini informasi awal," kata Raden saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (7/4).
BACA JUGA: Mantan Sekretaris KSSK Bantah Jadi Inisiator Perubahan Kebutuhan Century
Oleh karena itu, Raden bersama Boediono menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil selaku pelaksana tugas menteri keuangan untuk membahas persoalan Century. Sebab, saat itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah berada di luar negeri.
Raden menyatakan, dalam pertemuan itu ada kesepakatan untuk menghubungi Sri Mulyani melakui teleconference. "Kita hubungi menkeu yang ada di Washington DC, kita sepakat melakukan teleconference," ujarnya.
BACA JUGA: Prabowo Raih Dukungan Paguyuban Pekerja Seni
KSSK yang dibentuk pada 15 Oktober 2008 kerap melakukan rapat-rapat untuk mengatasi persoalan Bank Century. Raden mengatakan, apabila Bank Century tidak diselamatkan maka akan menular pada bank lainnya. Itu pula yang menjadi kesimpulan dari teleconference.
"Kami pastikan, kalau ada bank bermasalah maka akan menular kepada bank lain. Maka kami lakukan pengawasan," ungkap Raden.
BACA JUGA: MPR: Semoga Ada UU Larang Presiden jadi Ketum Partai
Ketua majelis hakim Aviantara bertanya tentang pihak-pihak yang hadir dalam pertemuan itu. Menurut Raden, pertemuan untuk teleconference dengan Sri Mulyani dihadiri oleh beberapa pejabat negara termasuk Boediono.
"Yang hadir ada Gubernur BI, Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad, Siti Fadjrijah , Miranda Goeltom, anggota Dewan LPS Darmin," tandas Raden. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Upayakan Wilfrida Segera Pulang ke Tanah Air
Redaktur : Tim Redaksi