Namun karena slot Irgan sudah penuh, akhirnya Haris menyodorkan Nurhayati kepada Fahd. Alasannya ternyata Nurhayati juga dinilai lebih sakti untuk memuluskan permintaan Fahd mengurus DPID untuk tiga kabupaten di Aceh. Yakni Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Bener Meriah.
"Waktu itu Haris pertama bilang Pak Irgan PPP. Dia bilang ini sakti bos buat urus itu (DPID). Ternyata (Irgan) slotnya sudah penuh, kita ganti orang lagi (Nurhayati), ini lebih sakti bos," kata Fahd di Pengadilan Tipikor Jakarta saat bersaksi untuk terdakwa Wa Ode Nurhayati, Selasa (17/7).
Untuk memuluskan proyek tersebut, selanjutnya Fadh yang diketahui selaku Komisaris PT Resitama yang beralamat di Jl Perindustrian no 53 Depok itu mulai menghubungi pihak kabupaten. Di mana pada Pidie Jaya dan Aceh Besar, Fahd bertemu bupatinya. Sedangkan untuk Bener Meriah, Fahd menghubungi Kadis Pekerjaan Umum (PU) Bener Meriah.
"Bertemu dengan bupati Pidie Jaya di Hotel Sari Pan Pasific. Lalu Bupati Aceh Besar di Hotel Sultan dan bertemu Kadis PU Bener Meriah juga di Hotel Sultan. Tapi saya lupa tanggalnya," tandas Fahd Arafiq.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putusan MA Dinilai Cederai Rasa Keadilan
Redaktur : Tim Redaksi