Salah Memilih Tak Masalah, Yang Penting Pakai Nurani

Rabu, 15 Februari 2017 – 05:39 WIB
Kotak suara untuk pilkada 2017. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Sebanyak 7.734.485 warga Provinsi Banten terdaftar sebagai pemilih Pilkada 2017. Hari ini, Rabu (15/2), mereka semua diharapkan datang ke TPS dan menggunakan hak pilih masing-masing.

Imbauan kepada pemilih Banten agar menggunakan hak suara tak hanya datang dari penyelenggara pemilu. Sejumlah ulama Tanah Jawara juga menyuarakan hal tersebut.

BACA JUGA: Saatnya 7,7 Juta Warga Banten Menentukan Pilihan

Ditemui di Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, Kota Serang, Ketua Majelis Pondok Pesantren Salafiah (MPS) Banten Matin Sarkowi mengatakan, memilih pemimpin adalah ibadah. Karena itu, dia meminta warga Banten tak ragu-ragu menggunakan hak suara.

“Soal salah memilih itu bukan masalh, yang penting pilihannya berdasarkan nurani, bukan uang,” ujarnya, Selasa (14/2).

BACA JUGA: Pilkada untuk Kemajuan Daerah, Jangan Golput

Ia berpendapat, jika ada perbedaan dalam pilihan pada alam demokrasi sebagai hal yang wajar. Namun, perbedaan itu jangan dijadikan sebagai alat untuk memecah persaudaraan sebagai masyarakat Banten.

“Beda pilihan itu hal biasa, maka jangan jadikan alat untuk terus berbeda. Sewajarnya saja sehingga tidak menimbulkan konflik,” kata Ketua PC NU Kota Serang ini.

BACA JUGA: Alquran Bergambar Tapak Kaki Itu Ditemukan Mamah Amel

Sebelumnya, pada Kamis (9/2) Majelis Ulama Indonesia juga menyebarkan imabaun agar masyarakat Banten tidak golput dan menggunakan hak pilihnya.

Selebaran itu dibagikan kepada masyarakat umum, dan pegawai Pemprov Banten di kawasan Pusat Pemerintahan Prmprov Banten (KP3B).

Menurut Ketua MUI Banten Am Romli, jika ada seseorang dinilai layak memimpin maka memilih hukumnya wajib.

“Kalau ada pemimpin yang layak dipilih wajib, dan tidak mau memilih itu haram hukumnya, ini sesuai ijtihad ulama. Lagian calonnya yang ada juga layak,” katanya.

Ia meminta agar masyarakat tetap menjaga kondusivitas pelaksanaan Pilgub. Memilih dengan hati nurani dan tidak menggadaikan hak politiknya dengan praktik politik uang.

“Janganlah ada sogok menyogok di pesta demokrasi ini. Kita harus berdemokrasi dengan riang gembira, bukan menjual kedaulatan kita,” sambung Romli. (ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Laporkan Penemuan Alquran Bergambar Tapak Kaki


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler