jpnn.com, JAKARTA - Psikolog Universitas Indonesia Muthmainah Mufidah mengatakan pertemanan sangat penting bagi seseorang.
Kendati demikian, kata dia, untuk mengurangi risiko depresi sebaiknya jangan lupa memilih lingkungan pertemanan.
BACA JUGA: Terseret Kasus Prostitusi Online, Cynthiara Alona Depresi?
Muthmainah menyebut, mencari lingkungan pertemanan yang sehat adalah salah satu cata menjaga kesehatan mental.
"Jika lingkungan menyoroti kekurangan, apalagi fisik yang sulit diubah, sebetulnya tidak perlu diubah. Ini menjadikan individu lebih rentan terkena masalah psikologis," papar dia.
BACA JUGA: Millen Cyrus Akui Konsumsi Obat Depresi
Sebagai contoh, kata Muthmainah, lingkungan pertemanan dan pekerjaan yang menyoroti wajah atau bentuk tubuh.
Hal itu akan membuat seseorang tertekan, terlebih jika membuat standar tersendiri.
BACA JUGA: 3 Teknik Ini Ampuh Atasi Depresi yang Anda Alami
Pertemanan, tegas Muthmainah adalah faktor eksternal seseorang bisa terkena masalah mental dan menjadi pemicu.
Menurut dia, masalah psikologis terkait dua faktor, yakni internal dan eksternal.
"Penting untuk meyakini self worth kita tidak bergantung pada siapapun, selain diri sendiri," ujar Co-founder Arsanara Development Partner itu.
Muthmainah pun menyarankan untuk menyaring omongan orang lain, latih diri untuk tidak menelan bulat-bulat celetukan orang lain.
"Ucapan yang berpotensi membuat sakit hati biasanya keluar tanpa disaring dari mulut perundung," kata dia.
Namun, bisa jadi orang lain berkomentar tanpa mengetahui kondisi sebenarnya.
"Jangan terlalu ambil pusing, karena orang yang paling mengenal diri Anda adalah Anda sendiri," tegas dia.
Selanjutnya, Muthmainah mengingatkan pentingnya membuat batasan dan jarak dari orang-orang yang justru membuat Anda tertekan.
"Sehingga Anda tidak mudah terpengaruh. Kelilingi diri sendiri dengan teman atau kerabat yang mendukung dan selalu mencintai Anda apa adanya," ungkap Muthmainah. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia