jpnn.com, JAKARTA - Menjadi salah satu orang terkaya di dunia, ternyata Elon Musk punya kisah sedih.
Bahkan, perjalanan Elon Musk menduduki posisi sebagai salah satu orang hebat di dunia bukanlah hal yang mudah.
BACA JUGA: Elon Musk Rupanya Juga Punya Ethereum, Harganya Naik 12 persen Dalam Sehari
Pria kelahiran 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan itu memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai insinyur elektronik.
Sang ibu seorang model profesional.
BACA JUGA: Heboh Soal Rumah Kontrakan Elon Musk, Intip Interiornya
Namun, masa kecil Elon Musk diketahui kurang bahagia,
Ketika usianya menginjak delapan tahun, Elon kecil harus melihat perpisahan orang tuanya.
BACA JUGA: Elon Musk: Tesla Kini Bisa Dibeli dengan Mata Uang Kripto
Elon dan adik laki-lakinya, Kimbal memutuskan tinggal bersama ayah mereka, Errol Musk. Namun keputusan itu dia sesali.
Tak hanya menjalani hari tanpa seorang ibu, ternyata Elon Musk juga mengalami hari yang kurang menyenangkan di sekolah.
Elon kecil mengalami perundungan dari teman-teman sekolahnya. Suatu ketika, Elon dilempar dari tangga dan dipukul sampai pingsan.
Hal itu menyebabkan Elon Musk pun bermalam di rumah sakit.
Namun, di balik kisah sedih itu, Elon adalah anak yang jenius.
Kejeniusan Elon Musk telah terkenal sejak kecil. Pada usia 12 tahun, dia telah membuat game sederhana dan berhasil dijualnya dengan harga USD 500.
Setelah lulus SMA, dia akhirnya pindah ke Kanada bersama ibunya, Maye Musk.
Dia menghabiskan dua tahun belajar di Queen's University di Kingston, Ontario, lalu pindah dan melanjutkan kuliahnya di University of Pannsylvania hingga lulus dengan gelar sarjana di bidang fisika dan ekonomi.
Setelah itu, dia melanjutkan ke Universitas Stanford, namun tidak pernah diselesaikan, karena Elon Musk fokus pada perusahaannya.
Hari ini, Elon Musk adalah orang terkaya ketiga di dunia dengan harta kekayaan USD 184,7 miliar (Rp 2.650 triliun). Dia memiliki Tesla, SpaceX, The Boring Company, dan kepopuleran sebagai sosok jenius yang hebat. (mcr10/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia