jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan merasa geram dengan Bupati Purbalingga Tasdi yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, Tasdi saat digelandang penyidik KPK justru mengumbar salam metal khas partai berlambang kepala banteng itu.
Ketua DPP PDIP Hamka Haq menyatakan, partainya merasa tercoreng oleh ulah Tasdi. "Ya dirugikan. Kami merasa rugi," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/6).
BACA JUGA: Kode Bapak Mau Hari Raya di Kasus Suap Bupati Purbalingga
Oleh sebab itu, Hamka meminta masyarakat tidak serta-merta langsung mendeskriditkan partainya gara-gara Tasdi yang berseragam tahanan KPK mengacungkan salam metal.
"Iya dia membawa nama PDIP. Jadi masyarakat kita minta bahwa itu kan oknum saja. Dia melakukan korupsi bukan atas nama PDIP. Jadi jangan dilihat dari segi itu," katanya.
BACA JUGA: Salam Metal, Bupati Purbalingga Kader PDIP Jadi Tahanan KPK
Hamka menduga bupati yang juga kader PDIP itu mengacungkan salam tiga jari karena secara psikologis tertekan. "Spontanitas saja. Buat mengimbangi kondisi psikologisnya," jelas dia.
Seperti diketahui, KPK menangkap Tasdi karena diduga menerima suap, Senin (4/6). Ada barang bukti suap Rp 100 juga yang diduga commitment fee dari proyek Islami Center Purbalingga.
BACA JUGA: Bupati Purbalingga Ditangkap KPK, Dulu Sopir Truk
"Uang itu diduga bagian dari commitment fee sebanyak 2,5 persen dari total proyek senilai Rp 22 miliar," kata Ketua KPK Agus Rahardjo.(gwn/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Purbalingga Ditangkap KPK, Inikah Kasusnya?
Redaktur : Tim Redaksi